kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Saham-saham perbankan dijual asing, hanya saham ini yang masih mencatat net buy


Selasa, 29 Desember 2020 / 17:40 WIB
Saham-saham perbankan dijual asing, hanya saham ini yang masih mencatat net buy
ILUSTRASI. Mayoritas saham bank-bank besar mencatat penjualan bersih asing dalam sebulan terakhir.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam sebulan perdagangan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 4,80%. Namun, investor asing masih melepas kepemilikannya di saham-saham domestik. Tercatat, aksi jual bersih (net sell) asing mencapai Rp 5,73 triliun dalam jangka waktu sebulan.

Bersamaan, asing juga melepas kepemilikannya di saham perbankan penghuni Indeks LQ45. Di saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), asing mencatatkan net sell senilai Rp 1,12 triliun. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga mencatatkan net sell masing-masing senilai Rp 638,6 miliar dan Rp 484,9 miliar. Pun demikian dengan saham PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) yang mencatatkan net sell hingga Rp 219,91 miliar dalam sebulan perdagangan.

Analis Senior Sucor Sekuritas Edward Lowis menilai, dilepasnya saham-saham kelas kakap ini kemungkinan karena investor asing yang cenderung risk-off dengan masih banyaknya faktor ketidakpastian menjelang tutup tahun.

Sementara itu, dalam jajaran emiten perbankan big four, hanya saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang masih menjadi buruan asing. Tercatat, saham BBCA mengalami net buy bersih senilai Rp 3,2 triliun dan memuncaki daftar saham yang paling diburu asing, melansir RTI.  Edward menilai, BBCA merupakan bank yang terkena imbas paling minim. “Bisa dilihat dari performa bulanan mereka yang sudah balik ke level pre-Covid,” ujar Edward kepada Kontan.co.id, Selasa (29/12).

Baca Juga: Investor asing melepas kepemilikan di saham defensif, ini sebabnya

Edward menilai, sektor perbankan masih cukup prospektif terutama apabila nanti arus dana asing sudah mulai masuk kembali. Dia menilai, sentimen utama yang bisa mengundang asing untuk kembali melirik saham sektor ini diantaranya dari perbaikan asset quality. Perbaikan kualitas aset akan sangat bergantung dengan kesuksesan vaksinasi dan seberapa cepat perekonomian dapat pulih kembali.

Selain itu, penempatan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) juga akan sedikit membantu untuk meningkatkan pertumbuhan kredit tahun depan. Jika berbicara dari sisi laba, Sucor Sekuritas berekspektasi bank-bank besar sudah bisa mulai pulih paling lama di semester kedua 2021. “Dengan asumsi pertumbuhan kredit bisa merangkak naik dan asset quality bisa di-maintain di level yang sehat,” pungkas dia.

Adapun pilihan Sucor Sekuritas untuk sektor perbankan antara lain BMRI dengan target harga Rp 7.300 per saham, BBTN dengan target harga Rp 2.100 per saham, dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) dengan target harga Rp 1.820 per saham.

Baca Juga: IHSG melemah 0,94% pada Selasa (29/12) diiringi net sell investor asing

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×