kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Manakar prospek BDMN bila akuisisi DBS mulus


Sabtu, 25 Mei 2013 / 07:00 WIB
Manakar prospek BDMN bila akuisisi DBS mulus
ILUSTRASI. Harga saham produsen crude palm oil (CPO) kembali melandai belakangan ini. REUTERS/Lim Huey Teng


Reporter: Surtan PH Siahaan, Kornelis Pandu Wicaksono | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Rencana akuisisi DBS Group Holdings Ltd atas PT Bank Danamon Tbk (BDMN) mulai menemui titik terang. Bank Indonesia (BI) membolehkan DBS membeli 67,37% saham BDMN, asalkan Monetary Authority of Singapore (MAS) bersedia membuka akses pasar bagi bank asal Indonesia di Singapura. MAS pun tak keberatan dengan persyaratan BI itu.

Syaiful Adrian, analis Ciptadana Securities bilang, bila akuisisi mulus, BDMN bisa diuntungkan karena peringkat BDMN akan mengikuti DBS. "DBS sudah established dengan rating baik. Nanti rating internasional BDMN lebih tinggi," ujar dia. Efek dari peringkat yang baik adalah kemudahan memperoleh dana pinjaman dengan bunga lebih rendah.

Namun, analis AAA Sekuritas, Andy W Gunawan menilai, pasar masih melihat ketidakjelasan nasib akusisi BDMN tersebut. Sebab, bisa saja DBS hanya bisa mengakuisisi maksimal 40% saham BDMN, seperti aturan BI.

Tak heran, harga saham BDMN tidak terkerek usai BI menyatakan bisa merestui akusisi DBS atas BDMN. "Harga ini mencerminkan sikap pasar yang melihat ketidakpastian dalam transaksi," tutur Andy.

Menurut dia, akuisisi DBS akan berdampak besar bagi BDMN, jika DBS menjadi pemegang pengendali, mengubah manajemen, strategi hingga core bisnis BDMN. Saat ini, bisnis kredit konsumer andalan BDMN mulai tak menarik. Apalagi, kalau harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi naik, bakal memperlambat pertumbuhan kredit BDMN.

Tergantung ADMF

Hal ini sudah terlihat sejak kuartal I-2013, kredit BDMN hanya tumbuh 11,3%. Padahal di periode sama tahun lalu, pertumbuhan kredit BDMN masih bisa mencapai 23,3%.

Syaiful pun melihat, kinerja BDMN di kuartal I/2013 masih kurang menggembirakan dibandingkan dengan para pesaing. Hal itu terlihat dari loan to deposit ratio (LDR) dan return on asset (ROE) yang sedikit di bawah estimasi.

Kepala Riset AAA Sekuritas, Adriana Indrajatri, beberapa waktu lalu mengatakan, prospek BDMN akan semakin menarik pasca akuisisi. Indrajantri berharap, perubahan kepemilikan akan membuat BDMN memiliki strategi bisnis baru. Sebab, fokus bisnis BDMN saat ini kurang jelas. Selain itu, BDMN juga terlalu bergantung pada anak usahanya, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF).

Andy memperkirakan, kinerja BDMN tahun ini masih bisa bertumbuh. Dia menduga, laba bersih BDMN bisa naik 14,5% menjadi Rp 4,55 triliun dari tahun lalu Rp 3,97 triliun.

Karena itu, Andy masih merekomendasikan beli saham BDMN. Dia menargetkan harga BDMN di Rp 7.000 per saham. Harga tersebut mencerminkan price to book value (PBV) di 2,1 kali.

Sementara, Robby Hafil, analis Trimegah Securities mengaku belum menghitung ulang valuasi BDMN pasca lolosnya akuisisi DBS. Dus, dia masih merekomendasikan hold saham BDMN di harga Rp 6.850. Syaiful juga menyarankan hold saham BDMN di Rp 6.000. Kemarin, harga saham BDMN turun 0,85% ke Rp 5.800 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×