kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Manajer investasi dan investor makin melirik reksadana ETF


Jumat, 11 Desember 2020 / 13:05 WIB
Manajer investasi dan investor makin melirik reksadana ETF
ILUSTRASI. Dana kelolaan ETF telah mencapai Rp 15,5 triliun dari 45 produk per November kemarin.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri reksadana exchange-traded fund (ETF) di Indonesia semakin hari semakin berkembang dengan baik. Reksadana ETF bisa dibilang masih jadi salah satu instrumen yang belum akrab di kalangan para investor.

Hal ini dapat dilihat dari keadaan pasar ETF dalam tiga tahun lalu. Pada akhir 2017, tercatat baru ada 14 produk reksadana reksadana ETF. Sementara dari sisi penerbit, baru ada tiga manajer investasi yang menerbitkan ETF. Lalu dari sisi dana kelolaan, saat itu baru sebanyak Rp 8,1 triliun.

Namun, kini keadaan sudah berbalik. Baik dari sisi penerbit maupun investor semakin melirik instrumen yang satu ini. Hingga saat ini, jumlah produk ETF yang ada di bursa telah mencapai 45 produk. Lalu, dari sisi dana kelolaan pun telah menjadi Rp 15,5 triliun per November kemarin, dengan pertumbuhan compound annual growth rate (CAGR) sebesar 24,15%. 

Bahkan, di tengah kondisi pasar yang volatile dan banyak ketidakpastian, ETF masih tetap diminati oleh para investor yang terlihat dari pertumbuhan unit reksadana ETF secara year to date. Mengutip Infovesta Utama, pertumbuhan unit ETF naik cukup signifikan dari 19,03 juta unit pada akhir tahun menjadi 21,87 juta unit per akhir November atau naik 14,95%. 

Baca Juga: Unit penyertaan dan dana kelolaan reksadana ETF meningkat

Direktur Riset dan Kepala Investasi Alternatif Bahana TCW Investment Management Soni Wibowo mengatakan, pertumbuhan unit dan dana kelolaan reksadana ETF pada tahun ini lebih didorong oleh investor institusi. “Terlihat beberapa investor institusi menginginkan quick win di reksadana, akhirnya mereka pun memilih reksadana ETF,” kata Soni kepada Kontan.co.id, Jumat (11/12).

Setali tiga uang, Direktur Panin Asset Management Rudiyanto juga menganggap adanya kenaikan permintaan dari investor institusi telah mendorong kinerja ETF. Bahkan, Rudiyanto memperkirakan, sebanyak 95% dari investor reksadana ETF masih berasal dari kelompok investor institusi.

Rudiyanto menilai, kinerja reksadana ETF pada tahun ini tidak akan berbeda jauh dengan indeks yang jadi acuan. Sebagai informasi, salah satu karakteristik reksadana ETF adalah portofolionya berisikan saham konstituen. Lalu, portofolionya dikelola secara pasif oleh MI sehingga MI akan mengatur porsi dan komposisi portofolio sesuai dengan indeks. 

“Pada tahun depan IHSG diperkirakan masih akan naik, begitu juga indeks lain yang bergerak mengekor IHSG. Jadi reksadana ETF masih akan punya prospek yang menarik untuk tahun depan,” imbuh Rudiyanto.

Baca Juga: Harga murah dan pasar sekunder makin likuid, peminat reksadana ETF meningkat




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×