kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Makin kinclong, penjualan Itama Ranoraya (IRRA) capai Rp 331 miliar hingga Mei 2021


Rabu, 23 Juni 2021 / 08:25 WIB
Makin kinclong, penjualan Itama Ranoraya (IRRA) capai Rp 331 miliar hingga Mei 2021


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) makin mentereng. Emiten yang bergerak di bidang peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi (HiTech Healthcare Solutions) ini pun optimistis target pertumbuhan tahun ini yang sebesar 80%-100% bisa diraih.

Keyakinan itu didukung oleh hasil performa perusahaan dalam lima bulan pertama tahun ini. Di periode Januari-Mei 2021, IRRA membukukan penjualan sebesar Rp 331 miliar atau tumbuh 366% (yoy) bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang hanya Rp 71,02 miliar.

Produk in vitro berupa antigen test masih menjadi penyumbang terbesar penjualan IRRA. Kemudian diikuti produk Abbott lainnya seperti Reagen dan mesin plasma yaitu Terumo. Di semester I-2021, penjualan didominasi oleh segmen ritel (Non-APBN/APBD) dan ini yang membuat pertumbuhan naik signifikan.

Direktur Utama Itama Ranoraya Heru Firdausi Syarif menjelaskan, sebelumnya pelanggan IRRA mayoritas adalah institusi pemerintah seperti untuk program imunisasi, pengadaan peralatan medis di rumah sakit – rumah sakit pemerintah, sehingga membuat perolehan pendapatan secara kuartalan terdistribusi di kuartal III dan IV.

Tahun ini, IRRA mulai memperkuat segmen ritel atau non-pemerintah untuk semakin memperbesar pangsa pasar produknya sekaligus diversifikasi segmen pelanggan yang lebih solid.

Baca Juga: Capex Itama Ranoraya (IRRA) tahun ini Rp 300 miliar, untuk apa saja?

“Tahun sebelumnya, porsi penjualan dari order pemerintah sangat besar dan masuknya di buku kuartal III dan IV.  Sejak kuartal IV tahun lalu kami mulai masuk ke pelanggan Non-APBN/APBD baik swasta maupun ritel termasuk membuka kerja sama dengan layanan kesehatan sebagai channel distribusi produk kami. Ini yang membuat lonjakan perolehan penjualan kami di semester I ini,” jelas dia dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Selasa (22/6).

Dia menyebut, segmen swasta dan ritel relatif merata secara kuartalan, berbeda dengan segmen pemerintah yang biasanya mulai terlihat lonjakan di kuartal III dan puncaknya kuartal IV.

Kenaikan yang cepat untuk segmen ritel juga dikarenakan produk IRRA seperti Swab Antigen Test yang kini menjadi convenience goods yang dikonsumsi secara reguler. Ditambah lagi dengan status produk Swab Antigent Test IRRA dengan merek Panbio yang menjadi produk rekomendasi WHO, karena akurasi hasilnya.

 

Pada awal pekan lalu, IRRA telah melakukan kerja sama melalui penandatanganan nota kesepahaman atawa memorandum of understanding (MoU) dengan PT Kimia Farma Diagnostik yang merupakan anak usaha dari PT Kimia Farma Apotek yang memiliki jaringan  422 klinik dan 73 laboratorium untuk penyediaan alat test Swab Antigent Test Panbio.

Dengan kerja sama tersebut, IRRA menargetkan tambahan penjualan 300.000 unit Panbio per bulannya. 

Kategori segmen ritel yang menjadi target IRRA termasuk meliputi rumah sakit dan klinik-klinik laboratorium swasta dan jasa layanan kesehatan eHealth Services.

Direktur Pemasaran Itama Ranoraya Hendry Hermen mengungkapkan, tahun ini pihaknya menambah cukup signifikan SDM terutama di bagian penjualan untuk masuk ke segmen ritel. Masuknya IRRA ke segmen ritel akan semakin lengkap dengan tambahan produk baru perusahaan yaitu Avimac yang merupakan imunomodulator untuk peningkat imun tubuh.

“Avimac sudah mulai berkontribusi di penjualan kuartal III dan di awal kami targetkan bisa terjual 150.000 botol, dengan kontribusi terhadap pendapatan mencapai 4%-5% di tahun ini,” imbuh Hendry.

Baca Juga: Itama Ranoraya (IRRA) raih kredit modal kerja Rp 150 miliar dari Bank Danamon

Manajemen IRRA optimistis di tahun ini bisa kembali membukukan pertumbuhan seperti tahun lalu, apalagi jika melihat performa perusahaan di semester I yang ditopang oleh segmen Ritel.

Di semester II, selain dari instansi pemerintah, IRRA akan terus mengoptimalkan segmen ritel baik melalui penjualan secara langsung maupun melalui berbagai kerja sama seperti yang telah perusahaan lakukan dengan PT Kimia Farma Diagnostika.

“Jadi tahun depan selain pertumbuhan organik, pertumbuhan dari ekspansi inorgaik sudah bisa berkontribusi terhadap pertumbuhan perusahaan, sehingga kami bisa menjaga ritme pertumbuhannya tetap tinggi,” pungkas Heru. 

Selanjutnya: Intiland Development (DILD) sudah catatkan marketing sales sebesar Rp 947 miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×