kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Makanan minuman kebal penurunan belanja Lebaran


Selasa, 18 Juli 2017 / 18:32 WIB
Makanan minuman kebal penurunan belanja Lebaran


Reporter: Riska Rahman | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Peningkatan penjualan ritel pada Lebaran 2017 ini tak sesuai harapan para pelaku industri ritel di Indonesia. Meski begitu, analis beranggapan turunnya pertumbuhan penjualan ritel ini tak serta merta langsung berdampak pada saham emiten konsumer di bidang makanan dan minuman.

Analis First Asia Capital David Sutyanto mengatakan, penjualan ritel domestik seluruh format yang hanya tumbuh 5%-6% selama periode hari raya Idul Fitri lalu dibanding bulan biasa, tak berarti masyarakat Indonesia saat ini sedang mengalami pelemahan daya beli.

"Yang terjadi saat ini bukan pelemahan daya beli, melainkan perubahan gaya hidup masyarakat yang kini beralih ke belanja online," kata David saat dihubungi KONTAN beberapa hari lalu.

Pergeseran tersebut pun dipandang David tak berpengaruh pada emiten-emten sektor konsumer yang bergerak di bidang makanan dan minuman seperti PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), atau PT Siantar Top Tbk (STTP).

"Penurunan penjualan ritel itu kan dampaknya ke toko-toko offline, bukan ke emiten manufaktur makanan dan minuman seperti ICBP, MYOR, atau STTP. Sehingga mereka tidak terlalu merasakan dampak pada penurunan penjualan ini," ujar David.

Melihat kinerja kuartal I-2017 lalu, ketiga emiten makanan dan minuman ini mengalami kenaikan penjualan dibandingkan tahun sebelumnya. ICBP misalnya, mengalami kenaikan penjualan sebesar 6% year-on-year (yoy) pada kuartal I menjadi Rp 9,46 triliun.

Begitu pula dengan MYOR yang berhasil mengalami kenaikan penjualan sebesar 7,82% pada Q1 2017 dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 4,98 triliun.

STTP juga mengalami kenaikan penjualan. Perusahaan yang berbasis di Sidoarjo, Jawa Timur ini berhasil mencatat kenaikan penjualan sebesar 4,77% yoy menjadi Rp 698,93 miliar pada tiga bulan pertama tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×