Reporter: Benedicta Prima | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO) memperkirakan total pendapatan tahun ini turun sekitar 51%-75% dari pendapatan tahun lalu.
Direktur sekaligus Sekretaris Perusahaan Maha Properti Suwandy mengatakan, penurunan tersebut disebabkan oleh banyak konsumen dan investor yang cenderung bersikap menunggu kondisi membaik dan memilih menunda pembelian. "Semua developer menghadapi tantangan yang sama berat di tahun 2020 ini," ungkap Suwandy dalam keterbukaan informasi, Rabu (2/9).
Dalam menghadapi hal tersebut, MPRO menggencarkan strategi marketing untuk penjualan apartemen Apsara dengan mengoptimalkan penggunaan media sosial. Selain itu, MPRO juga mengaku telah meluncurkan skema pembayaran terbaru sehingga dapat menarik para pelanggan baru untuk berinvestasi di Apartemen Apsara.
Baca Juga: Banyak Emiten Properti Membukukan Kerugian, Begini Prospek ke Depan
MPRO juga berkomitmen dalam pembangunan gedung perkantoran di Solo sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan dapat segera dilakukan serah terima. Kantor tersebut masuk dalam proyek The Kahyangan Solo yang ditargetkan selesai pembangunan pada akhir 2020. "Tim strategi perusahaan terus mencari peluang untuk pengembangan produk lainnya di masa yang akan datang sehingga dapat menambah portofolio penjualan," imbuh Suwandy.
MPRO sedang dalam pengembangan proyek The Kahyangan di atas lahan seluas 7 hektare (ha). Lahan seluas 0,6 ha telah selesai dibangun Apartemen Tower Apsara setinggi 32 lantai dan memiliki 444 unit. Apartemen ini telah melewati tahap serah terima unit sejak Februari 2019 lalu.
Dalam proyek tersebut, MPRO juga sedang mengembangkan satu gedung perkantoran di lahan seluas 0,5 ha yang akan dibangun setinggi 20 lantai. Pembangunan telah mencapai 67% dan direncanakan akan selesai pada akhir 2020. Sedangkan untuk sisa lahan The Kahyangan masih dalam tahap perencanaan untuk pengembangan residensial dan komersial, agar menjadi kawasan superblok yang terpadu.
Baca Juga: Imbas Covid-19, proyek perumahan Maha Properti (MPRO) di The Kahyangan Solo mundur
MPRO juga memiliki proyek Simprug Signature yang dibangun di area seluas 5,17 ha yang akan dibangun 6 tower apartemen dengan konsep living greeneries. Saat ini telah dibangun jembatan selebar 20 meter sebagai akses utama ke lahan proyek ini, dan akan dilanjutkan untuk membangun Apartemen Thames setinggi 42 lantai dengan total 561 unit.
Ke depan, MPRO masih memiliki rencana pembangunan Tanjung Layar Beachfront City di Makassar yang akan dibangun di lahan seluas 7 ha. Dalam proyek tersebut akan dibangun apartemen, townhouses dan shophouses. Selanjutnya, MPRO berencana membangun proyek perumahan The Grand Maja di lahan seluas 318 ha. Dalam proyek ini akan dibangun perumahan, ruko, kawasan perkantoran, dan pusat perbelanjaan.
Baca Juga: Tahir tambah modal di Bank Mayapada (MAYA) sebesar Rp 3,5 triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News