Reporter: Benedicta Prima | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) menandatangani Perjanjian Jual Beli dengan Kejora Ventures. MCAS menjual kurang dari 10% saham miliknya di PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk (DIVA).
Direktur MCAS Suryandy Jahja bilang MCAS menjual sebagian sahamnya atas DIVA adalah untuk kebutuhan investasi. Namun, pihak manajemen belum bisa memberikan informasi jumlah suntikan dana yang diperoleh MCAS.
Baca Juga: Kejora InterVest masuk jadi investor Distribusi Voucher (DIVA)
Selain itu, juga untuk mengembangkan bisnis DIVA dengan menggandeng Kejora Ventures. "MCAS dapat merealisasikan investasi yang dilakukan dengan profit yang cukup signifikan," jelas Suryandy saat dihubungi Kontan, Rabu (14/8).
Sebelum transaksi terjadi, struktur kepemilikan saham DIVA adalah sebagai berikut. Pemegang saham terbesar masih dimiliki oleh publik sebanyak 24,6%, lalu PT 1 Inti Dot Com memiliki porsi saham sebanyak 21%.
Sedangkan Martin Suharlie memiliki porsi saham sebanyak 14%, PT Kresna Karisma Persada memiliki 14,08% dan MCAS memiliki 12,312%.
Baca Juga: Televisi berbayar Big TV terjerat kasus utang di Pengadilan Niaga
Lebih lanjut, manajemen juga membuka peluang untuk penyuntikan dana segar dari Kejora Ventures ke DIVA.
"Kejora Ventures and partners akan mengkaji segala kemungkinan untuk memperbesar DIVA, tentu aja termasuk memberikan dana segar," jelas Suryandy.
Sekadar info, transaksi jual beli ini dipimpin melalui dana InterVest Star SEA Growth Fund I, yaitu dana yang dikelola bersama oleh Kejora Ventures dan InterVest.
Dana ini didukung oleh sekelompok mitra seperti Korea Development Bank, Korea Venture Investment Corporation, NH Investment & Securities, Industrial Bank of Korea dan Barito Pacific Group.
Baca Juga: Berikut rekomendasi dua analis untuk saham ERAA dan TELE
Setelah transaksi, perwakilan dana akan ditunjuk untuk duduk di dewan DIVA pada Rapat Umum Luar Biasa DIVA yang akan datang.
Kejora dan Intervest memiliki total dana kelolaan gabungan lebih dari US$ 1 miliar. Mereka merupakan perusahaan modal ventura yang mengelola aset strategis dan portofolio dari perusahaan-perusahaan teknologi di industri seperti fintech, supply chain, e-commerce, dan human capital.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News