Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk (LMAX) mencatatkan pertumbuhan kontrak baru sebesar 32% secara tahunan (YoY) menjadi Rp 43 miliar hingga kuartal III 2023.
Direktur Utama LMAX Kartiko Soemargono mengungkapkan, untuk periode yang berakhir 30 September 2023, perseroan berhasil melanjutkan tren pertumbuhan kinerja keuangan.
Ini seiring kinerja operasional yang dihiasi oleh sejumlah kontrak baru dari kerjasama dengan GoJek, sektor otomotif hingga perkapalan.
Karenanya, ia yakin mampu merealisasikan pembagian dividen dari laba bersih tahun buku 2023. “Perseroan berkomitmen untuk membagikan dividen sebanyak-banyaknya 30% untuk tahun buku 2023,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (26/10).
Baca Juga: Kinerja Moncer, Lupromax Pelumas (LMAX) Berkomitmen Tebar Dividen ke Pemegang Saham
Menurut Kartiko, keberhasilan menumbuhkan kinerja keuangan secara berkesinambungan sudah sejalan dengan guidance perseroan.
Selain itu, ditambah produk Lupromax yang dipasarkan memiliki sejumlah keunggulan kompetitif, seperti jaringan yang luas dan produk pelumas berteknologi HAT (heat activated technology).
“Kami sudah mendapatkan Certificate ISO 9001:2015 yang terkait dengan Quality Management System. Sertifikat ini diperoleh pada Agustus 2023,” tegasnya.
CEO Lupromax International Pte Ltd members of Magna Group Nelson Cheng menambahkan, dari grup juga mendukung LMAX untuk memperluas basis pasar di Indonesia. Khususnya, setelah sukses merambah sektor otomotif dan perkapalan.
"Sejauh ini PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk sudah mampu mengembangkan pasarnya di sektor otomotif dan selanjutnya akan terus mengejar kerjasama dengan berbagai perusahaan di sektor perkapalan," kata Nelson.
Baca Juga: LMAX Menyasar Pasar Sektor Maritim
Kartiko melanjutkan, tahun depan perseroan akan menandatangani kontrak pengadaan barang ke salah satu perusahaan perkapalan nasional yang sahamnya juga sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI).
"Untuk itu LMAX optimistis penjualan di sepanjang 2024 bisa mencapai Rp 70 miliar dan diyakini akan bertumbuh secara berkesinambungan pada tahun-tahun berikutnya," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News