Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) resmi meluncurkan tiga varian produk baru, yakni Mortar TR-10, Mortar TR-15, dan Mortar TR-20. Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Antonius Marcos mengatakan, peluncuran produk mortar yang baru ini dimaksudkan untuk menjawab permintaan konsumen.
Marcos mengatakan, saat ini konsumen sudah lebih cerdas. Konsumen sudah memahami kebutuhan semen untuk keperluan tempelan bata, melapis dinding, dan juga untuk merapikan atau menghaluskan. Semua itu dapat dilakukan dengan menggunakan semen mortar.
“Untuk itu kami meluncurkan tiga jenis semen mortar sekaligus agar para konsumen dapat benar benar mendapatkan semen mortar berkualitas sesuai kebutuhan dengan harga yang kompetitif,” terang Marcos saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (28/10).
Investasi mesin dan/atau alat baru untuk memproduksi ketiga produk anyar ini mencapai Rp 44,5 miliar. Indocement menutup kebutuhan dana investasi ini dari kas internal.
Baca Juga: Indocement Tunggal (INTP) meluncurkan tiga produk baru
Secara rinci, Mortar TR-10 (TR-10 mortar serbaguna) adalah mortar praktis dan tahan lama untuk pasangan bata merah, plester bata merah, dan perata lantai. Mortar serbaguna ini dikemas dalam kemasan kantong dengan berat bersih 40 kilogram (kg).
Mortar TR-15 (TR-15 thinbed) adalah perekat bata ringan, dengan daya rekat kuat dan tipis saat diaplikasikan. Hal ini membuat Mortar TR-15 menjadi lebih ekonomis. TR Thinbed dikemas dalam kemasan kantong dengan berat bersih 40 kilogram (kg).
Sementara Mortar TR-20 (TR-20 plester plus) adalah plesteran bata ringan berkualitas tinggi dan terbuat dari material berkualitas. Tercampur secara homogeny dan menjadi pilihan untuk plesteran bata ringan. Bersifat kokoh, halus, dan tidak mudah retak. TR-20plester plus juga dikemas dalam kemasan kantong dengan berat bersih 40 kilogram (kg).
Baca Juga: Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) baru serap 40% capex hingga September 2021
Adapun target kapasitas produksi dari semen mortar abu-abu (semen instan) ini adalah 180.000 ton per tahun, dengan target pangsa pasar Jabodetabek, area Jawa Barat lainnya, dan juga Banten. Ke depan, Marcos mengatakan, INTP akan melakukan ekspansi pemasaran ke daerah-daerah lain jika pasar menyukai produk anyar ini.
Marcos mengakui, persaingan di segmen mortar memang cukup ketat seiring banyaknya jumlah pemain. Namun, dia mengklaim produk yang diluncurkan INTP memiliki kelebihan dari sisi bahan baku, yaitu semen dan limestone sand. INTP memiliki limestone sand yang berkualitas baik untuk mortar semen. “Kami meyakini mortar semen kami akan lebih unggul dari sisi kualitasnya,” sambung dia.
Adapun sumber bahan baku mortar ini berasal dari sumber internal Indocement, yakni dari tambang dan pabrik di Citereup, termasuk pasir limestone (CaCO3). Terkait produk baru ini, INTP belum memasang target penjualan. Hal ini karena manajemen INTP masih ingin melihat animo pasar terhadap produk terbaru ini.
Baca Juga: INTP Menjual 12,2 Juta Ton Semen Hingga September 2021
Penjualan semen tumbuh positif
Konstituen Indeks Kompas100 ini mencatatkan volume penjualan semen pada periode September 2021 sebesar 1,6 juta ton semen. Marcos mengatakan, realisasi penjualan di September 2021 lebih tinggi sekitar 5% dibanding pencapaian bulan lalu.
Sejumlah sentimen turut mengangkat penjualan INTP di periode September 2021, seperti pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) dan juga optimisme masyarakat akan kondisi pandemi Covid-19 yang sudah lebih kondusif. “Ini menjadi faktor utama pencapaian volume yang baik di bulan September,” terang Marcos.
Jika diakumulasikan, dalam periode sembilan bulan pertama 2021, volume penjualan INTP mencapai lebih dari 12,2 juta ton. Marcos menyebut, penjualan ini lebih tinggi 3% dari realisasi penjualan pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Analis kompak rekomendasikan beli saham Indocement (INTP), simak ulasannya
Dengan melihat pencapaian yang telah diperoleh hingga akhir September, manajemen INTP optimistis target penjualan yang dipasang sebesar 4% dapat dicapai. Secara volume, konstituen produsen semen merk Tiga Roda ini mencatatkan penjualan total sekitar 16,5 juta ton pada tahun lalu.
Marcos menyebut, sisa waktu di kuartal keempat setiap tahunnya merupakan siklus ‘sibuk’ di industri semen. Pada periode ini biasanya semua proyek dan pembangunan yang berjalan juga berusaha mengejar target.
Adapun hingga September 2021, INTP telah menyerap belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar 40% dari target capex yang dipasang. Tahun ini, INTP menggelontorkan capex di kisaran Rp 1 triliun sampai dengan Rp1,1 triliun.
Baca Juga: Penjualan tumbuh positif pada September, simak rekomendasi saham Indocement (INTP)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
