kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.295   -200,00   -1,24%
  • IDX 6.977   -130,64   -1,84%
  • KOMPAS100 1.042   -22,22   -2,09%
  • LQ45 818   -15,50   -1,86%
  • ISSI 213   -3,84   -1,77%
  • IDX30 417   -9,14   -2,14%
  • IDXHIDIV20 504   -9,85   -1,92%
  • IDX80 119   -2,45   -2,02%
  • IDXV30 125   -2,38   -1,87%
  • IDXQ30 139   -2,59   -1,83%

LQ45 Sudah Priced In dengan Ekspektasi Kinerja, Cek Saham Pilihan Analis Berikut ini


Minggu, 13 November 2022 / 15:30 WIB
LQ45 Sudah Priced In dengan Ekspektasi Kinerja, Cek Saham Pilihan Analis Berikut ini
ILUSTRASI. sejumlah emiten pada indeks LQ45 sudah melaporkan kinerja keuangan


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Anna Suci Perwitasari

Rekomendasi Saham

Walau dengan kinerja sektoral yang bervariasi, tapi Nico menilai saham-saham LQ45 menarik dilirik menjelang akhir tahun. Terlebih untuk menangkap potensi window dressing yang akan mendongkrak kinerja sejumlah saham unggulan.

"Khususnya big caps, karena mayoritas sahamnya memiliki porsi yang besar dalam dana kelolaan manajer investasi," kata Nico.

Saham-saham batubara bisa dicermati dengan Price to Earning Ratio (PER) yang masih tergolong murah seperti PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG).

Hanya saja, Nico punya catatan. "Untuk saham sektor energi perlu juga melihat pergerakan harga komoditas global yang berpengaruh besar terhadap gerak harga sahamnya," imbuh Nico.

Kemudian, saham perbankan bisa menjadi rujukan. Nico menyarankan BMRI dengan rasio price to book value (PBV) yang masih 2,08. Lalu BBNI dengan PBV 1,28, dan BBRI dengan PBV 2,44. Ketiganya masih lebih murah dibandingkan rata-rata industri perbankan yang sebesar 3,51.

Baca Juga: BI Berpotensi Kembali Menaikkan Suku Bunga Acuan, Saham Sektor Ini Bisa Dilirik

Financial Expert Ajaib Sekuritas, M. Julian Fadli juga merekomendasikan saham-saham perbankan. Secara teknikal, Fadli menyarankan pelaku pasar mengoleksi saham BBCA pada area Rp 8.750 - Rp 8.850, dengan target harga Rp 9.350.

Berikutnya, beli saham BMRI pada Rp 10.250 - Rp 10.400 dengan target harga pada resistance terdekat di Rp 10.850. Selain perbankan, Fadli juga menyarankan untuk melirik saham infrastruktur telekomunikasi.

Rekomendasi Fadli, buy on weakness saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) pada harga Rp 4.070 - Rp 4.120, untuk target pada resistance Rp 4.340. Pelaku pasar bisa mempertimbangkan cutloss jika menembus support Rp 4.020.

Kemudian, emiten menara PT Tower Bersama Infrastructrure Tbk (TBIG) dan PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) bisa dipertimbangkan untuk jangka panjang. Sejalan dengan penetrasi internet dan digitalisasi yang terus dipacu setiap tahun.

Sedangkan Herditya menjagokan saham PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan target harga Rp 2.200 - Rp 2.300, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dengan target harga Rp 7.800 - Rp 8.250.

Selanjutnya, PT Astra International Tbk (ASII) dengan target Rp 6.750 - Rp 6.850 dan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) dengan target harga Rp 1.600 - Rp 1.650.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×