Reporter: Hasyim Ashari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Emiten properti PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) menuntaskan penjualan dua aset dengan nilai hampir Rp 1 triliun. Dua properti ini adalah yaitu Lippo Mall Kuta dan Siloam Hospital Labuan Bajo.
Lippo Mall Kuta dijual kepada Lippo Mall Indonesia Retail Trust (LMIRT) dan transaksinya tuntas pada 29 Desember 2016. Nilai transaksi penjualan Lippo Mall tersebut mencapai Rp 800 miliar.
Sedangkan Siloam Hospital Labuan Bajo dijual kepada First REIT dengan nilai transaksi S$ 20 juta atau setara Rp 176,34 miliar. LMIRT dan First REIT merupakan dana investasi real estat (DIRE) yang tercatat di Bursa Singapura.
Presiden Direktur Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya mengatakan, tuntasnya dua transaksi ini akan meningkatkan aliran arus kas LPKR. "Ini akan meningkatkan pendapatan dan laba bersih LPKR di 2016," ungkap Ketut dalam pernyataan, Selasa (3/1).
Dengan penjualan Lippo Mall Kuta, pendapatan emiten saham pengembang properti ini sepanjang tahun lalu akan bertambah sekitar Rp 780 miliar. Sementara laba bersihnya berpeluang bertambah sekitar Rp 208 miliar.
Dengan selesainya akuisisi Lippo Mall Kuta, portofolio LMIR Trust bertambah menjadi 20 mal ritel dan tujuh ruang ritel di berbagai lokasi di Indonesia.
Sedangkan untuk First REIT, portofolionya bertambah menjadi 18 properti yang terletak di Indonesia, Singapura dan Korea Selatan. Siloam Hospital Labuan Bajo, merupakan satu-satunya rumahsakit di Labuan Bajo dan di Kabupaten Manggarai Barat.
Rumahsakit ini terdiri dari tiga lantai dengan total luas 7.604 meter persegi dan 153 tempat tidur. Yang terdiri dari ruang gawat darurat, ruang operasi, kamar bersalin, ruang isolasi dan unit perawatan intensif.
Analis Daewoo Securities Franky Rivan mengatakan, transaksi yang dilakukan LPKR tidak akan terlalu signifikan imbasnya. Sebab, transaksi ini sebetulnya sudah diperhitungkan.
LPKR juga sudah merencanakan penjualan dua aset properti ini. Salah satu pengelola REIT juga masih anggota Grup Lippo. "Jadi sebenarnya masuk kantong kiri keluar kantong kanan. Untuk tahun ini kami masih merekomendasikan hold LPKR dengan target harga Rp 900," papar Franky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News