Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemegang saham pengendali PT Bayan Resources Tbk (BYAN) Dato' Low Tuck Kwong kembali meningkatkan kepemilikannya di saham emiten tambang batubara tersebut.
Mengutip keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (22/2), pria yang sekaligus menjabat sebagai Direktur Utama Bayan tersebut membeli 1.500 saham BYAN.
Dalam keterangannya, konglomerat ini mengumumkan telah membeli saham BYAN di harga Rp 13.831,67 per saham. Dus, transaksi ini senilai Rp 20,74 juta. Transaksi yang dilakukan pada 17 Februari 2021 tersebut bertujuan untuk investasi langsung dengan status kepemilikan yang bersifat langsung.
Baca Juga: Transkon (TRJA) memperoleh penurunan suku bunga dari Dipo Star Finance
Dengan adanya transaksi ini, Low Tuck Kwong mengempit 1.822.103.430 saham BYAN dengan persentase kepemilikan 54,66%, tidak banyak berubah dari kepemilikan sebelumnya.
Sebelumnya, orang yang masuk ke dalam tokoh paling kaya se-Indonesia ini sempat beberapa kali mengakumulasi saham BYAN. Pada 15 Februari 2021, Low Tuck Kwong mengumumkan aksi pembelian saham BYAN. Dia mengumumkan pembelian 9.300 saham BYAN dengan harga pembelian Rp 14.062,37. Hitungan Kontan.co.id, pembelian ini bernilai Rp 130,78 juta.
Transaksi pembelian ini dilakukan pada 9 Februari 2021. Sama seperti transaksi terakhir, pembelian ini bertujuan untuk investasi langsung dengan status kepemilikan yang bersifat langsung.
Baca Juga: Begini tanggapan ADRO soal PP Cipta Kerja beri royalti 0% untuk hilirisasi batubara
Pada 4 Februari 2021, Low Tuck Kwong juga mengumumkan pembelian 1.900 saham BYAN dengan harga pembelian Rp 15.481,58 per saham. Pembelian ini juga bertujuan untuk investasi langsung dengan status kepemilikan yang bersifat langsung.
Per pukul 11.20, saham BYAN melemah 1,43% ke level Rp 13.800. Saham BYAN diperdagangkan dengan price to earnings ratio (PER) 21,37 kali dengan kapitalisasi pasar Rp 46 triliun.
Selanjutnya: Terdampak Covid-19, Perdana Bangun Pusaka (KONI) pesimistis kinerja tumbuh di 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News