Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Harga emas dilanda aksi jual pagi ini (7/9). Rupanya, investor melakukan aksi jual terhadap si kuning mentereng setelah harganya melompat ke level tertinggi dalam enam bulan terakhir pasca pengumuman Bank Sentral Eropa (ECB) mengenai program stimulus pembelian obligasi.
Asal tahu saja, pagi tadi, harga kontrak emas untuk pengantaran cepat turun sebesar 0,3% menjadi SU$ 1.695 per troy ounce. Pada pukul 09.12 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 1.696. Jika dihitung, sepanjang pekan ini harga emas sudah mencatatkan kenaikan sebesar 0,2%.
Kemarin, harga emas sempat melaju ke posisi US$ 1.713,68 per troy ounce, level termahal sejak 12 Maret lalu. Kenaikan harga emas terjadi setelah Presiden ECB Mario Draghi bilang, bank sentral setuju membeli obligasi Eropa dengan nilai tidak terbatas. Kondisi ini yang lantas menyulut penguatan euro dan melemahkan posisi dollar AS. Alhasil, permintaan emas pun menanjak.
"Keputusan ECB secara tidak langsung mendongkrak harga emas seiring dengan penguatan euro. Sekarang, fokus pasar akan beralih ke data tenaga kerja AS pada Agustus. Jika data tenaga kerja AS positif, maka hal ini akan berdampak negatif bagi emas," papar Howard Wen, analis HSBC Securities Inc.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News