Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) tengah menjual saham treasury atau saham saham hasil pembelian kembali (buyback) sebanyak 2,9 juta saham.
Corporate Secretary LSIP Fajar Triadi mengatakan, LSIP menjual saham hasil buyback sebanyak 2,9 juta saham dengan cara dijual ke lantai bursa.
"LSIP menunjuk PT Harita Sekuritas untuk membantu melaksanakan penjualan saham treasury tersebut di Bursa," kata Fajar dalam keterbukaan informasi, Jumat (1/8).
Penjualan saham treasury ini telah dimulai sejak 15 September 2023 hingga 16 Desember 2023. Analis Investindo Nusantara Sekuritas Pandhu Dewanto mencermati bahwa LSIP akan sulit melangsungkan aksi korporasi ini. Karena harga rata-rata 90 hari saham LSIP berada di kisaran Rp 1.010-Rp1.030 dan saat ini harga LSIP di pasar sebesar Rp 980.
Baca Juga: Bursa CPO Siap Meluncur Besok Jumat (13/10), Begini Rekomendasi Saham Emitennya
"Kemudian dilihat dari harga rata-rata perolehan adalah Rp 1.127,58 per saham. Jadi bisa dikatakan sulit untuk mengharapkan keuntungan jika dilihat dari harga pasar saat ini. Tapi masih ada waktu hingga akhir tahun, siapa tahu ada kenaikan sehingga dapat dilepas pada kondisi yang lebih baik," kata Pandhu kepada Kontan.co.id, Rabu (18/10).
Dia menambahkan, selama beberapa tahun belakang, secara pertumbuhan LSIP bisa dikatakan stagnan. Usia tanaman yang tergolong tua akan sulit untuk mendongkrak pertumbuhan produksi.
"Sentimen negatif lain datang dari merosotnya harga CPO sehingga kinerja mereka masih lesu," tambah Pandhu.
Baca Juga: Harga CPO Dalam Tren Menurun, Berikut Saham Rekomendasi Analis
Direktur Utama Kiwoom Sekuritas Indonesia Chang-kun Shin mengatakan, harga buyback LSIP ada di Rp 1,115,04 per saham. Jika mengalihkan saham treasury di harga saat ini yaitu Rp 975 maka akan terjadi capital loss sebesar Rp 406,12 juta.
"Proyeksi harga saham LSIP saat ini masih cenderung sideways dengan tren penurunan jangka pendek. Kinerja belum memungkinkan untuk bisa menjadi sentimen positif ke harga LSIP," kata Shin kepada Kontan.co.id, Rabu (18/10).
Namun, secara valuasi, menurutnya harga wajar LSIP sudah tergolong undervalued. Alhasil, Shin merekomendasikan cenderung wait and see atau tunggu momentum sinyal harga atau faktor fundamental selanjutnya pada saham LSIP. Memiliki rekomendasi yang sama, Pandhu juga merekomendasikan untuk wait and see pada saham LSIP sampai terdapat perbaikan kinerja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News