kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -16.000   -0,82%
  • USD/IDR 16.330   3,00   0,02%
  • IDX 7.078   32,76   0,47%
  • KOMPAS100 1.029   7,04   0,69%
  • LQ45 798   2,99   0,38%
  • ISSI 227   2,69   1,20%
  • IDX30 417   1,22   0,29%
  • IDXHIDIV20 491   -0,91   -0,19%
  • IDX80 116   0,75   0,65%
  • IDXV30 119   0,88   0,75%
  • IDXQ30 135   -0,50   -0,37%

Lo Kheng Hong : Bank Digital Sulit Jadi Bank Besar, Bank Besar Bisa Jadi Bank Digital


Jumat, 08 November 2024 / 16:38 WIB
Lo Kheng Hong : Bank Digital Sulit Jadi Bank Besar, Bank Besar Bisa Jadi Bank Digital
ILUSTRASI. Investor kawakan, Lo Kheng Hong. Ia mengaku paling menyukai berinvestasi pada saham-saham sektor perbankan.


Sumber: Kompas.com | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor Senior Lo Kheng Hong menyatakan, bisnis bank digital belum menunjukkan pertumbuhan signifikan dalam beberapa tahun belakangan. Hal tersebut disampaikan dalam acara Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2024, Kamis (7/11/2024).

Menurut dia, bank digital memiliki aset yang relatif kecil, yaitu sekitar Rp 20 triliun. Tren bank digital yang telah dimulai sekitar tiga tahun lalu belum mampu mendorong pertumbuhan emiten bank digital, terutama dari segi aset.

"Bank kecil digital sangat sulit sekali menjadi bank besar. Lihat saja, sudah tiga tahun, empat tahun tetap aset tidak bertumbuh, segitu-segitu saja," kata dia.

Sebaliknya, ia menambahkan, bank besar sangat mudah untuk bertransformasi menjadi bank digital. Lo sendiri mengaku paling menyukai berinvestasi pada saham-saham sektor perbankan.

Baca Juga: Analis Rekomendasikan Saham Perbankan Saat Asing Keluar dari Pasar Modal Indonesia

"Ada yang cuannya Rp 60 triliun, ada yang cuan Rp 50 triliun, bisnis apa yang bisa cuan segitu, kecuali bank," imbuh dia.

Dalam berinvestasi di sektor perbankan, ia memilih untuk berinvestasi pada emiten bank dengan aset Rp 200 triliun -350 triliun. Selain itu, ia juga lebih menyukai bank dengan rasio price-to-book value (PBV) di bawah 1x.

"Jadi kalau lihat bank yang asetnya Rp 200-350 triliun, ada dua, menyusul satu lagi, tiga, nama saya muncul sebagai pemegang saham 10 besar di sana," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lo Kheng Hong: Bank Digital Kecil Sulit Jadi Bank Besar". 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×