Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
Moody's memperkirakan, utang/EBITDA akan melemah menjadi sekitar 12,4 kali pada tahun 2020 dari 5,2 kali pada tahun 2019. Dimana EBITDA/beban bunga yang disesuaikan akan melemah menjadi sekitar 1,2 kali dari 3,0 kali selama periode yang sama.
Pada saat yang sama, utang jangka pendek trust diperkirakan meningkat menjadi 19% dari total utang dari 8% pada 2019. Ini akibat dari penarikan dalam fasilitas kredit revolving.
Tapi Moody's mengharapkan, kondisi operasi bisnis ritel secara bertahap akan pulih dan ada peningkatan tingkat hunian di 2021. Sehingga utang/EBITDA dan EBITDA/bunga bersih LMIRT yang telah disesuaikan meningkat menjadi 6,9 kali dan 2,0 kali masing-masing pada tahun 2021.
Baca Juga: Likuiditas Lemah, Moody's Pangkas Peringkat DIRE milik Grup Lippo Jadi B1
Moody's juga menyebut, likuiditas LMIRT melemah dengan kas dan setara kas S$ 47 juta pada 30 Juni 2020. Pada Agustus 2020, LMIRT menerima hasil divestasi sekitar S$ 97 juta. Sedangkan pinjaman sindikasi yang akan jatuh tempo S$ 175 juta pada Agustus 2021 dan perpetual securities yang dapat ditarik senilai S$ 140 juta pada September 2021. Dengan demikian, LMIRT akan membayar kembali utang jatuh tempo menggunakan pendanaan eksternal.
Risiko lain yang menurut Moody's bisa mengancam transaksi ini adalah pengawasan regulasi Otoritas Moneter Singapura. Dimana ada keselarasan kepentingan antara LMIRT dan Lippo Karawaci, karena memiliki 32% saham di trust.
Moody's dapat menurunkan peringkat LMIRT setidaknya satu tingkat jika akuisisi berjalan dengan struktur pendanaan yang direncanakan. Kedua, LMIRT gagal mengatur pembiayaan kembali utang jatuh tempo pada tahun 2021 selama 60 - 90 hari.
Ketiga, ada pelanggaran perjanjian keuangan di bawah perwalian pinjaman bank tanpa keringanan yang sesuai dari pemberi pinjaman. Sehingga mengakibatkan profil likuiditas dan kemampuan untuk mengakses permodalan menjadi lemah.
Baca Juga: Penjualan aset Lippo di Jakbar tertunda lagi, kenapa?
Alasan lain penurunan peringkat jika, lingkungan operasi bisnis memburuk menyebabkan kekosongan yang lebih tinggi dan penurunan arus kas operasi serta penurunan penilaian aset. Alasan kelima, metrik kredit LMIRT kian melemah, dengan uutang bersih / EBITDA yang disesuaikan melebihi 7,0-7,5 kali. Atau EBITDA / beban bunga yang disesuaikan di bawahnya 2,0 kali, setelah tahun 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News