Reporter: Yuliana Hema | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Distributor alat kesehetan, PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS) berencana untuk melebarkan sayap bisnis ke luar negeri. Perseroan tengah membidik ekspor ke negara mayoritas berpenduduk muslim.
Direktur Utama UBC Medical Indonesia FX Yosua Raintjung mengatakan saat ini, LABS sedang melakukan proses pengajuan sertifikasi halal dan rekomendasi dari World Health Organization (WHO) pemasaran alat kesehatan.
Dia bilang sertifikasi halal dan surat rekomendasi WHO itu bakal menjadi pintu masuk utama ke negara-negara dengan preferensi sertifikasi halal dan standar kesehatan global yang ketat.
“Jika semuanya lancar, kami menargetkan bisa rampung tahun depan. Setelah itu, ekspor akan menjadi fokus utama, terutama ke kawasan ASEAN dan negara-negara Muslim,” jelasnya, Senin (30/10).
Baca Juga: Penyedia Alat Kesehatan Diastika Biotekindo (CHEK) Akan IPO Juli Nanti, Ini Profilnya
Yosua menjelaskan rencana ini merupakan upaya LABS untuk menyeimbangkan porsi pendapatan antara sektor pemerintah dan swasta. Saat ini, sekitar 60–70% pendapatan LABS berasal dari proyek pemerintahan.
“Kami harapkan dengan adanya ekspor nanti, bisa tercipta keseimbangan kontribusi pendapatan antara sektor pemerintah dan swasta ke kisaran 50% banding 50% atau seimbang,” ujarnya.
Tahun ini, LABS sendiri membidik pertumbuhan dua kali lipat. Ini sejalan dengan pemulihan permintaan dari pemerintah usai gelaran pemilihan umum (pemilu) pada 2024.
“Kami cukup optimistis kinerja 2025 akan melampaui capaian 2024 melalui efisiensi operasional, penguatan produk. Kami berharap bisa tumbuh dua kali lipat atau 100%,” ucap Yosua.
Baca Juga: Ini Emiten Rumahsakit yang Diuntungkan dari Skema Co-Payment Asuransi Kesehatan
Menilik kinerja tahun buku 2024, LABS membukukan pendapatan sebesar Rp 147,63 miliar. Ini tumbuh 8,79% secara tahunan atau Year on Year (YoY) dari Rp 136,69 miliar di 2023.
Dari sisi bottom line, laba bersih LABS mengembang 34,83% YoY menjadi Rp 2,95 miliar. Sebagai pembanding di 2023, LABS hanya mengantongi laba bersih senilai Rp 2,18 miliar.
Selanjutnya: Prospek PGAS 2025: Menanti Kepastian Pasokan dan Strategi Jangka Panjang
Menarik Dibaca: Tiket Diskon KAI Terjual 1,89 Juta Kursi, Ini KA dengan Tarif di Bawah Rp 100 Ribu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News