Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mega proyek Meikarta saat ini menjadi portofolio utama PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) untuk mengumpulkan pundi-pundi pendapatan.
"Sejak diluncurkan pada bulan Mei, Meikarta telah menghasilkan marketing sales Rp 4,9 triliun," ujar Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur LPKR dalam keterangan resmi, Senin (23/10).
Dengan perolehan marketing sales dari Meikarta tersebut, maka secara keseluruhan LPKR telah meraup marketing sales Rp 5,4 triliun sepanjang sembilan bulan di tahun ini.
Konsep kota modern baru dan berkualitas, lanjut Ketut, ditambah dengan harganya yang terjangkau menjadi kunci permintaan properti Meikarta tinggi. "Angka Rp 5,4 triliun itu juga merupakan marketing sales tertinggi sepanjang sejarah LPKR," imbuhnya.
Selain Meikarta, rencana perusahaan untuk melanjutkan akuisisi bersama atas Lippo Plaza Jogya dan Siloam Hospitals Yogyakarta oleh LMIRT dan First REIT dengan total estimasi senilai Rp 834,6 miliar akan kembali dilaksanakan.
LMIRT dan First REIT telah menandatangani akta usaha bersama atau joint venture (JV) atas rencana akuisisi bersama untuk bangunan terintegrasi properti di Yogyakarta.
Properti ini terdiri atas komponen mal ritel yang dikenal sebagai Lippo Plaza Jogya (LPJ) dan komponen rumah sakit yang dikenal sebagai Siloam Hospitals Yogyakarta (SHYG).
LPJ akan diakuisisi senilai SGD 61,1 juta dan SHYG senilai SGD 27,28 juta. Transaksi akuisisi properti-properti tersebut tergantung pada persetujuan dari para pemegang unit penyertaan dari REITS serta persetujuan dari Otoritas Moneter Singapura (MAS) dan Singapore Exchange Securities Trading Limited.
"Struktur akuisisi bersama ini dilakukan karena tidak adanya peraturan daerah di Yogyakarta untuk menerbitkan akta sertifikat strata secara terpisah untuk LPJ dan SHYG," jelas Ketut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News