kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.585   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Lini Bisnis Utama Menopang Pendapatan Waskita Beton (WSBP) Pada 2024


Sabtu, 29 Maret 2025 / 15:53 WIB
Lini Bisnis Utama Menopang Pendapatan Waskita Beton (WSBP) Pada 2024
ILUSTRASI. Waskita Beton (WSBP) dipercaya untuk menyuplai produk Spun Pile pada Proyek Pembangunan Tanggul Pengaman Pantai (National Capital Integrated Coastal Development/NCICD)


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Dikky Setiawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rapor kinerja PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) masih merah di sepanjang tahun 2024. Di periode ini, Waskita Beton membukukan rugi bersih Rp 997,30 miliar. Rugi bersih ini berbanding terbalik dari perolehan laba bersih WSBP pada tahun 2023 sebesar Rp 6,3 miliar.

Kerurigan anak usaha PT Waskita Karya Tbk (WSKT) itu terjadi di tengah melonjaknya pendapatan perusahaan. Tahun lalu, emiten konstruksi ini mengantongi pendapatan usaha sebesar Rp 1,97 triliun, naik 32,55% secara tahunan alias year on year (YoY) dari Rp 1,48 triliun.

Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP, Fandy Dewanto mengatakan, pendapatan perseroan tahun lalu didorong dari kinerja positif seluruh lini bisnis utama perusahaan, yaitu precast, readymix, serta konstruksi dan instalasi.

Segmen precast berkontribusi mayoritas ke pendapatan usaha tahun lalu, yaitu sebesar Rp 866,20 miliar. Lalu diikuti segmen readymix dan quarry Rp 681,50 miliar dan segmen jasa konstruksi Rp 424,180 miliar.

Baca Juga: WSBP Gelar Private Placement Tahap IV Rp 751,46 Juta untuk Konversi Utang

“Pertumbuhan pendapatan perusahaan pada 2024, merupakan implementasi strategi yang tepat dalam meningkatkan kinerja operasional,” ujar Fandy, dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis, (27/3).

Pada 2024, WSBP juga berhasil menghasilkan profitabilitas operasi atau laba kotor yang positif, yaitu sebesar Rp 369,67 miliar dengan Gross Profit Margin sebesar 18,75%.

Pencapaian ini didorong strategi perusahaan dalam mengoptimalkan proses produksi serta menerapkan manajemen rantai pasok bahan baku yang efisien.

“Peningkatan utilitas Precast Plant kami menjadi indikator kuat bahwa kapasitas produksi WSBP semakin dimaksimalkan untuk memenuhi lonjakan kebutuhan proyek infrastruktur nasional,” imbuh Fandy.

Transformasi bisnis

Fandy menambahkan, ke depan, WSBP akan terus melakukan transformasi bisnis yang mencakup akselerasi digitalisasi proses kerja serta penguatan tata kelola perusahaan yang adaptif.

Selain tiu, WSBP akan berorientasi pada proses bisnis secara efektif dan efisien dengan memaksimalkan potensi dalam memberikan hasil terbaik. Langkah ini tercermin dalam turunnya Beban Umum dan Administrasi sebesar 6,44% atau Rp 32,60 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumya.

Selain Beban Umum dan Administrasi, sepanjang tahun 2024 WSBP berhasil meningkatkan utilitas unit produksinya terutama Precast Plant yang dimiliki. Ini selaras dengan meningkatkan permintaan produk beton precast WSBP.

Sehingga, WSBP mampu menurunkan beban non contributing plant sebesar 21,27% dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga: Wakita Beton (WSBP) Hadapi Permohonan Pembatalan Homologasi, Ini Kata Manajemen

“Peningkatan utilitas plant kami menjadi indikator kuat bahwa kapasitas produksi WSBP semakin dimaksimalkan untuk memenuhi lonjakan kebutuhan proyek infrastruktur nasional,” tutur Fandy.

Sayangnya, sejumlah pos beban Waskita Beton masih mencatatkan peningkatan. Misalnya, beban penjualan naik dari Rp 93,82 miliar di akhir 2023 menjadi Rp 137,38 miliar tahun lalu.

Beban lain-lain bersih tercatat Rp 376,66 miliar di tahun 2024, berbanding terbalik dari pendapatan lain-lain bersih Rp 976,45 miliar di tahun 2023.

Pada tahun 2024 WSBP mencatatkan total aset sebesar Rp 3,62 Triliun, liabilitas sebesar Rp 5,18 triliun, dan defisiensi modal sebesar Rp1,56 triliun. 

Selanjutnya: Penanganan Cepat Stroke dengan Teknologi DSA di Siloam Hospitals Bogor

Menarik Dibaca: Kumpulan Twibbon World Bipolar Day 2025 dan Sejarah Tentang Peringatan Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media
Tag

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×