kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.950   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Lima saham di LQ45 ini penurunannya paling tipis, apa rekomendasi analis?


Selasa, 31 Maret 2020 / 15:22 WIB
Lima saham di LQ45 ini penurunannya paling tipis, apa rekomendasi analis?
ILUSTRASI. Pekerja melintas di depan layar yang menampilkan pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (26/3/2020). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memutuskan untuk mempersingkat jam perdagangan di Bursa Efek dan Sistem Penyelenggara Pasar Alternar


Reporter: Nur Qolbi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Di tengah penurunan IHSG yang cukup dalam sejak awal tahun, beberapa saham di LQ45 cenderung mampu menahan laju penurunan yang signifikan.

Lima saham dengan penurunan paling tipis antara lain PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) yang turun sekitar 6,73% year to date (ytd) ke level Rp 10.350 pada pukul 14.54 WIB. Kemudian PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) yang turun 13,38% ytd ke level Rp 1.295 pada pukul 14.38 WIB.

Baca Juga: Bursa regional menghijau, IHSG naik 1,70% di perdagangan sesi pertama

Disusul oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang turun 17,05% ytd ke level Rp 27.725 pada pukul 14.55 WIB, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang turun 19,56% ytd ke level Rp 6.375 pada pukul 14.37 WIB dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang turun 19,65% ytd level Rp 3.190 pada pukul 14.56.

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Chris Apriliony mengatakan saham-saham yang cenderung bisa menahan laju penurunan yang lebih dalam tersebut mayoritas diisi oleh sektor barang konsumer.

Baca Juga: IHSG ditutup melemah 2,88% ke 4.414 pada akhir perdagangan hari ini

"Karena sektor konsumer cenderung akan bertahan di situasi apa pun," kata Chris kepada Kontan, Selasa (31/3).

Dalam situasi saat ini, tambah Chris, industri ini akan mengalami tantangan dari segi turunnya daya beli masyarakat, terhambatnya bahan baku dan operasional pabrik akibat kebijakan work from home.

Namun dia menilai secara bisnis INDF, ICBP dan TLKM cukup memiliki fundamental yang kuat.

Hal ini juga bisa dilihat dari kondisi aksi jual asing yang turut menekan harga. Asing paling banyak melepas saham BBCA dan paling sedikit melepas saham INDF.

Berdasarkan data RTI, asing melepas BBCA di semua pasar sekitar Rp 4,04 triliun dan INDF Rp 108,64 miliar.

Baca Juga: Penjualan meningkat, Sri Rejeki (SRIL) bukukan pendapatan US$ 1,18 miliar pada 2019

"BBCA merupakan perusahaan dengan kapitalisasi paling besar sehingga wajar jika dana asingnya paling banyak di BBCA. Sehingga jika dilepaspun akan terlihat banyak. Di tambah, sektor perbankan tentu akan lebih tinggi risiko gagal bayar," jelas Chris.

Dia merekomendasikan beli untuk saham ICBP dan TLKM. Adapun target harga dalam satu tahun ini masing-masing Rp 9.000 dan Rp 3.500

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×