Reporter: Benedicta Prima, Ika Puspitasari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Hasan menuturkan, Bursa Efek Indonesia tidak hanya eksklusif emiten dengan skala atau kapitalisasi pasar besar. BEI membuka kesempatan untuk perusahaan yang memang ingin mencatatkan di BEI.
“Tahun ini kami luncurkan papan akselerasi, nanti akan ada emiten yang sangat kecil dimungkinkan mengakses penggalangan dana di bursa. Perusahaan yang kecil bisa masuk, menengah, dan besar semua bisa masuk ke bursa,” kata Hasan, Kamis (2/1).
4. BEI pasar target pertumbuhan 25%
BEI memasang target pertumbuhan investor sebanyak 20% hingga 25% pada tahun ini. Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan, minimal jumlah investor bisa meningkat sebesar 20% pada 2019.
Baca Juga: Sri Mulyani ingatkan BEI jaga integritas untuk pertahankan kepercayaan investor
“Tahun depan secara keseluruhan targetnya tumbuh 20%-25% kembali terjadi pertumbuhan investor, terutama investor domestik retail kita,” katanya, Kamis (2/1).
Pada tahun lalu, BEI mencatat peningkatan jumlah investor saham sebesar 30% menjadi 1,1 juta investor saham berdasarkan investor identification (SID).
Adapun jumlah investor yang tercatat dalam pasar modal meliputi investor saham, reksa dana, dan surat utang meningkat sebanyak 53% menjadi 2,4 juta SID pada 2019, padahal pada tahun 2018 sebanyak 1,6 juta.
Baca Juga: Lima perusahaan akan IPO pada Januari 2020, mana yang menarik?
5. Sudah ada lima perusahaan yang mendaftarkan diri untuk IPO pada Januari
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat setidaknya ada lima perusahaan yang siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lima perusahaan ini tengah menggelar initial public offering (IPO) dan menargetkan pencatatan bulan Januari 2020.
Adapun, lima perusahaan tersebut adalah: