Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gelaran penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) masih semarak. Tercatat, saat ini terdapat lima perusahaan yang sedang berada dalam tahap bookbuilding dan bersiap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Merujuk laman e-IPO, kelima perusahaan itu adalah PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) yang bergerak di sektor pelayaran dan logistik, PT Prima Andalan Mandiri Tbk (MCOL) di sektor pertambangan batubara dan jasa pertambangan, serta PT Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) yang merupakan produsen semen Merah Putih yang bergerak di sektor industri semen
Adapula PT Indo Oil Perkasa Tbk (OILS) yang berkecimpung di bidang usaha pengolahan produksi kopra dan penjualan minyak kelapa, dan PT Geoprima Solusi Tbk (GPSO) yang bergerak di bidang perdagangan besar mesin, peralatan dan perlengkapan lainnya.
Analis Senior CSA Research Institute Reza Priyambada menilai, secara umum sebenarnya emiten-emiten yang saat ini masuk dalam masa bookbuilding punya prospek menarik. “Apalagi jika mampu memberikan kinerja dan prospek yang baik ke depannya,” terang Reza kepada Kontan.co.id, Rabu (11/8).
Baca Juga: Bursa bakal kedatangan 5 calon emiten, intip besaran emisi dan penggunaan dananya
Reza mencontohkan prospek industri semen, yang dimana saat ini mungkin bisa dikatakan belum begitu menarik karena jalannya konstruksi dan properti yang masih belum masif. Akan tetapi, ke depan, ketika kondisi ekonomi mulai pulih dan permintaan masyarakat mulai membaik, maka permintaan akan semen pun bisa kembali meningkat dan menopang kinerja emiten semen.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Sukarno Alatas menilai, investor perlu mencermati prospek industri dari calon emiten. Sebab, gelaran IPO emiten yang industrinya sedang lesu bisa menjadi kurang menarik bagi pasar, begitu juga sebaliknya.
Dia menilai, saham yang berkaitan dengan komoditas batubara bisa sedikit menarik saat ini. “Akan tetapi hati-hati karena harga batubara bisa saja turun karena sudah naik signifikan,” terang Sukarno kepada Kontan.co.id, Rabu (11/8).
Sukarno membeberkan, terdapat sejumlah indikator yang harus diperhatikan investor apabila melirik saham-saham pendapatan baru. Yang pasti, pelaku pasar harus meliat aspek fundamentalnya, apakah bisa menghasilkan profit ke depan.
Baca Juga: Indeks Keyakinan Konsumen melorot, saham-saham emiten ritel ini dapat dicermati
Selain itu, pelaku pasar juga harus memperhatikan nilai emisi dari IPO. Sebab, untuk nilai emisi yang super besar agak sedikit berisiko, Seperti halnya saham PT Bukalapak.com Tbk (BUKA). “Karena market maker-nya agak sulit jika ingin menahan agar harga tetap positif,” sambung dia.
Selain itu, investor juga harus mencermati penggunaan dana IPO dari emiten. Dalam artian dana IPO yang digunakan untuk keperluan ekspansi tentu akan lebih menarik dibanding untuk membayar utang.
Selanjutnya: Penjualan Distribusi Voucher (DIVA) naik 34% pada semester I, ini rekomendasi analis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News