Reporter: Dina Farisah, Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Lembaga perencana keuangan PT Quantum Magna (QM) Financial mengaku telah melakukan verifikasi produk investasi sebelum direkomendasikan kepada klien. Termasuk produk investasi Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS) dan CV Panen Mas yang diketahui bermasalah dan sudah memakan korban.
Chief executive officer (CEO) QM Financial, Ligwina Hananto menjelaskan, pihaknya sudah melakukan verifikasi investasi di produk investasi GTIS dan produk investasi CV Panen Mas sebelum disodorkan kepada kliennya yang meminta. Informasi itu disampaikan Ligwina, saat berkunjung ke Redaksi KONTAN, Senin siang (24/2).
Selain masalah verifikasi produk investasi, Ligwina juga menyinggung banyak hal tentang peran perencana keuangan atau financial planner termasuk regulasinya. Ada informasi yang boleh dipublikasikan Ligwina, ada juga informasi yang berstatus off the record alias tak boleh disampaikan ke publik.
Namun Ligwina menyatakan, proses verifikasi untuk investasi emas GTIS dan verifikasi investasi agrobisnis CV Panen Mas dilakukan atas permintaan klien yang ingin produk investasi agresif atau berimbal hasil tinggi. “Itu merupakan permintaan dari klien,” kata Ligwina.
Namun, terkadang, kata Ligwina, banyak investor yang ingin berinvestasi terlalu agresif dan ingin imbal hasil setinggi-tingginya. “Kadang, salahnya financial planner itu karena mengikuti target return kliennya. Klien minta untung 5%, 10%, 15%, 25%,” ungkap Ligwina.
Untuk produk investasi GTIS misalkan, Ligwina telah melakukan verifikasi tahun 2011, melalui verifikasi internal QM Financial. Soal standar verifikasi internal itu, Ligwina bilang telah melakukan 5 tahap cek, yakni; cek underlying asset, cek risiko, cek test case, cek tujuannya apa dan cek inside atau outside plan.
Selain itu, Ligwina bilang telah menjelaskan ada risiko investasi kepada klien, termasuk kepada Hery Mada Indra Paska (Hery Paska), salah satu klien QM Financial merugi ratusan juta usai berinvestasi di CV Panen Mas.
Sebelumnya, kepada KONTAN Hery merugi karena, pengelola CV Panen Mas (Ari Pratomo) kabur dari tanggungjawabnya mengelola agrobisnis yang ditawarkan. Walaupun Hery merugi, Ligwina selaku perencana keuangan Hery, sudah menawarkan perlindungan investasi lewat produk investasi lagi.
Menurut versi Ligwina, tawaran itu sudah diterima oleh Hery. Akan tetapi, beberapa waktu lalu, Hery menyatakan tidak menerima tawaran tersebut, dan ia mengaku ingin mendapatkan uang investasinya kembali lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News