Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
SINGAPURA. Kontrak harga minyak mengalami penurunan terbesar dalam seminggu belakangan. Siang tadi, harga minyak melorot 1,8%, yang merupakan penurunan harian terbesar sejak 24 Febuari lalu.
Anjloknya harga minyak terjadi setelah Liga Arab tengah mempelajari rencana untuk mengakhiri konflik yang disertai dengan kekerasan di Libya, yang turut memangkas suplai minyak dari negara produsen terbesar ke tiga di Afrika.
"Saya yakin akan semakin banyak pembicaraan terkait masalah ini. Namun banyak orang mengatakan harus ada tindakan atau tidak sama sekali. Investor tidak akan bisa diyakinkan hingga semua ini berakhir," jelas Anthony Nunan, Assistant General Manager Mitsubishi Corp di Tokyo.
Catatan saja, siang tadi, kontrak harga minyak untuk pengantaran April turun US$ 1,86 menjadi US$ 100,37 sebarel di NYMEX. Pada pukul 14.28 waktu Singapura, kontrak yang sama berada di posisi US$ 101,28 per barel. Padahal, pagi sebelumnya, harga minyak naik 71 sen menjadi US$ 102,94 sebarel.
Sementara itu, harga minyak jenis Brent turun US$ 3,26 atau 2,8% menjadi US$ 113,09 sebarel di ICE Futures Europe Exchange. Ini merupakan penurunan harian terbesar sejak 12 November lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News