Reporter: Rashif Usman | Editor: Noverius Laoli
Meskipun inflasi April yang lebih rendah dari ekspektasi memberi ruang bagi Bank Indonesia untuk mempertimbangkan pelonggaran kebijakan, serta perlambatan pertumbuhan ekonomi di kuartal pertama menjadi sinyal yang perlu diwaspadai.
Dalam jangka pendek, IHSG diperkirakan bergerak di rentang 6.765–6.950. Jika sentimen positif pasca-libur berlanjut, pengujian ulang level 7.000 mungkin terjadi.
Adapun bagi investor jangka panjang disarankan tetap fokus pada saham dengan fundamental kuat, arus kas positif, dan kemampuan bertahan di tengah ketidakpastian global. Strategi averaging up secara bertahap dapat diterapkan sambil menjaga likuiditas untuk mengantisipasi potensi koreksi setelah libur.
Community Lead PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Angga Septianus berharap negosiasi antara AS dengan China bisa melunak pada pekan depan. Sebab, saat ini kedua negara tengah memberlakukan tarif tinggi bahkan melebihi 100%.
Baca Juga: IHSG Naik 8 Hari Beruntun, Saham-Saham Ini Paling Banyak Diborong, Rabu (7/5)
"Jika tarif tersebut dapat dikurangi, hal ini berpotensi menjadi kabar baik, terutama bagi Indonesia," ucap Angga kepada Kontan, Kamis (8/5).
Menurut Angga, penurunan tarif akan membantu mencegah kontraksi perdagangan yang lebih dalam, yang mungkin terjadi jika tarif tetap tinggi. Sebagai salah satu ekonomi terbesar di dunia, kondisi ekonomi China memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian global, terutama negara-negara di kawasan Asia.
Melihat situasi ini, Angga memproyeksikan bahwa pergerakan IHSG akan berada di rentang level 6.788-7.000 dalam jangka pendek.
Angga merekomendasikan aksi beli saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan area akumulasi di kisaran Rp 4.600–Rp 4.700 per saham, level stop loss di bawah Rp 4.570, dan target harga di Rp 5.200 per saham.
Selain itu, Angga juga menyarankan untuk mengakumulasi saham ACES dengan harga entry Rp 535, menetapkan stop loss di bawah Rp 500, dan target harga di level Rp 590 per saham.
Selanjutnya: Sederet Masalah Hambat Ambisi RI Punya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Perdana
Menarik Dibaca: IDAI: Imunisasi adalah Fondasi Utama dalam Mencegah Penyakit
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News