Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja emiten jalan tol diproyeksikan bisa terkerek sentimen libur akhir tahun dan Pemilu 2024. Tetapi kinerja para emiten akan meningkat tipis. Sebab, setelah momen Lebaran pada kuartal II terlewati, mobilitas masyarakat agak sedikit menurun.
“Sehingga, laba emiten-emiten jalan tol pada kuartal III hanya berpeluang tumbuh tipis atau stagnan,” ujar Technical Analyst Kanaka Hita Solvera Andhika Cipta Labora kepada Kontan.co.id, Rabu (15/11).
Melansir keterbukaan informasi, Rabu (15/11), PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) mencatatkan laba bersih Rp 924,54 miliar per September 2023, turun 26% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 729,63 miliar. Pendapatan CMNP Rp 3,17 triliun hingga kuartal III 2023, turun 0,31% dari periode sama tahun sebelumnya senilai Rp 3,18 triliun.
PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mencatat kerugian Rp 156,86 miliar hingga akhir kuartal III 2023. Pada kuartal III 2022, META masih mencatatkan laba Rp 65,56 miliar. Namun, META membukukan kenaikan pendapatan ke Rp 1,4 triliun hingga kuartal III 2023. Raihan itu naik 132,07% dari Rp 614,6 miliar pada periode sama tahun lalu.
Baca Juga: Ada Kenaikan Tarif, Begini Prediksi Kinerja Emiten Jalan Tol di Kuartal IV 2023
Sementara PT Jasa Marga Tbk (JSMR) mencatatkan kenaikan pendapatan ke Rp 6,13 triliun per 30 Juni 2023, dari periode sama tahun lalu sebesar Rp 6,07 triliun. Laba bersih JSMR naik ke Rp 1,14 triliun hingga kuartal II 2023, dari Rp 743,75 miliar pada periode sama tahun lalu.
Menurut Andhika, emiten jalan tol masih akan menarik setelah META delisting dari bursa. Sebab, emiten jalan tol akan terkena sentimen positif dari datangnya musim liburan di akhir tahun yang akan tentunya akan meningkatkan mobilitas masyarakat.
Emiten jalan tol akan terkena sentimen positif dari diselenggarakannya kampanye Pemilu 2023 yang akan juga meningkatkan mobilitas masyarakat. Selain itu, inflasi Amerika Serikat (AS) yang turun membuat suku bunga The Fed juga menurun. Hal ini bisa juga akan diikuti oleh suku bunga Bank Indonesia (BI).
“Kalau suku bunga menurun, akan menurunkan beban bunga emiten jalan tol juga,” papar dia.
Andhika merekomendasikan buy on weakness untuk JSMR dengan target harga Rp 5.000 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News