kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.895.000   -28.000   -1,46%
  • USD/IDR 16.295   15,00   0,09%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Level Credit Default Swap (CDS) Diprediksi Masih Akan Terus Naik, Ini Penyebabnya


Minggu, 13 Maret 2022 / 14:07 WIB
Level Credit Default Swap (CDS) Diprediksi Masih Akan Terus Naik, Ini Penyebabnya
ILUSTRASI. Credit Default Swap. Level Credit Default Swap (CDS) Diprediksi Masih Akan Terus Naik, Ini Penyebabnya.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Persepsi risiko atawa premi credit default swap (CDS) masih berada di level tinggi. Analis memproyeksikan tren kenaikan level CDS masih akan berlanjut di tengah ketidakpastian kondisi global saat ini. 

Mengutip Bloomberg, Jumat (11/3), level CDS Indonesia tenor 5 tahun naik 3,42% ke 111,85. Pada Senin (7/3), CDS tenor 5 tahun sempat menyentuh level tertinggi di 126.51. 

Kompak, level CDS tenor 10 tahun juga naik 3,97% di akhir pekan ke 184,02. CDS tenor 10 tahun juga sempat menyentuh level tertinggi di 202,53 pada Senin (7/3). 

Meski, level CDS saat ini sudah menurun sejak menyentuh rekor tertingginya, Head of Fixed Income Bank Negara Indonesia (BNI) Fayadri mengamati level saat ini masih jauh lebih tinggi dibanding posisi terendah tahun ini.

Baca Juga: BI: Arus Modal Asing Hengkang Rp 21,46 Triliun pada Pekan Kedua Maret 2022

Tercatat, level terendah CDS 5 tahun berada di 72,12 pada 4 Januari. Di periode yang sama level terendah CDS 10 tahun berada di 131,56. 

Artinya, sejak awal tahun hingga saat ini, CDS Indonesia terus naik. Fayadri mengatakan faktor yang membuat CDS dalam tren naik, pertama, potensi kenaikan suku bunga global di tengah makin kuatnya tekanan inflasi pasca pandemi Covid019. 

Kedua, kenaikan CDS semakin tinggi karena Rusia melakukan serangan ke Ukraina dan menimbulkan kekhawatiran pelaku pasar. 

"Pembalikan arah CDS yang semakin tinggi lebih disebabkan oleh dinamika pasar saja yang terus menyikapi perkembangan konflik Rusia-Ukraina," kata Fayadri, Jumat (11/3). 

Sementara, fundamental dalam negeri stabil baik dari sisi ekonomi maupun politik dan situasi keamanan. Fayadri yakin tidak ada sesuatu hal yang patut menjadi kekhawatiran investor dari kondisi di tanah air. 

Baca Juga: Hengkangnya Dana Asing Hanya Sementara

Fayadri memproyeksikan CDS Indonesia masih berpotensi untuk mengalami kenaikan. Penyebabnya, masih ada sentimen negatif dari ketidakpastian  besaran kenaikan suku bunga The Federal Reserve (The Fed).

Selain itu, konflik Rusia-Ukraina yang belum menunjukkan titik terang penyelesaian juga membuat CDS cenderung bergerak naik.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto juga memproyeksikan level CDS masih akan naik dalam jangka pendek.

Baca Juga: Pekan Terakhir Februari 2022, Arus Modal Asing Hengkang Rp 4,89 Triliun

"The Fed belum rilis seberapa besar akan menaikkan suku bunga, sementara Rusia dan Ukraina masih memanas, level CDS masih terbuka untuk naik," kata Ramdhan. 

Seiring tren kenaikan CDS, Ramdhan memproyeksikan pelaku pasar masih akan berhati-hati untuk masuk ke pasar obligasi Indonesia. 

Fayadri juga mengatakan investor masih akan memilih untuk melakukan relokasi investasinya ke aset yang dinilai memiliki risiko lebih rendah (safe haven).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×