Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Tendi Mahadi
Sementara sampai September, ASII sudah menyerap belanja modal sebesar Rp 12 triliun dari total yang dianggarkan untuk tahun ini sebesar Rp 21 triliun.
“Angka ini belum termasuk investasi-investasi yang telah kami lakukan di tahun ini, termasuk investasi di GOJEK dan akuisisi tol JSM (Surabaya-Mojokerto),” paparnya.
Dengan adanya perbaikan kondisi ekonomi tahun depan, ASII berharap bisa menorehkan pertumbuhan kinerja.
Baca Juga: Steadfast Marine (KPAL) optimistis bisa bukukan pendapatan Rp 160 miliar tahun 2019
Adapun tantangan bisnis tahun depan yang perlu diwaspadai meliputi risiko pasar, risiko kredit dan likuiditas, fluktuasi harga komoditas, serta risiko persaingan yang semakin ketat di sektor otomotif dan pembiayaan.
Sembari menggenjot masing-masing lini bisnis, ASII masih terus menjajaki peluang-peluang bisnis yang dapat menciptakan nilai tambah dan memiliki sinergi terhadap bisnis perusahaan yang sudah ada.
“Serta senantiasa mencari bisnis-bisnis baru di sektor-sektor yang memiliki prospek pertumbuhan yang berkelanjutan,” tambah Tira.
Baca Juga: Jurus Lautan Luas (LTLS) meningkatkan pendapatan hingga 10% tahun 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News