Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Rencana PT First Media Tbk (KBLV) untuk mendivestasi saham anak usahanya, PT Link Net Tbk (LINK) akhirnya bisa segera terealisasi. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dieselenggarakan siang tadi, Rabu (29/10), menyetujui rencana aksi korporasi tersebut.
"RUPS setuju atas rencana divestasi 11% saham LINK dengan harga Rp 6.000 per saham," tandas Wakil Direktur Utama KBLV, Irwan Djaja.
Perlu diketahui, divestasi minimal 11% saham ini telah direncanakan beberapa waktu yang lalu. Jumlah ini merupakan bagian dari pelepasan maksimum 60% saham LINK milik KBLV dan pemegang saham LINK lainnya, termasuk Asia Link Dewa Pte. Ltd (ALD).
Dari besaran 11% tersebut terdapat dua opsi. Pertama, divestasi sebesar 7,45% saham LINK dilakukan melalui private placement. Kedua, perseroan memberikan hak opsi kepada pihak ketiga untuk membeli 3,55% saham. Credit Suisse merupakan pihak ketiga dalam opsi kedua ini.
Jika hanya opsi pertama yang dieksekusi, KBLV memperoleh dana segar Rp 1,36 triliun melalui divestasi tersebut. Tapi, jika opsi kedua ikut dieksekusi, maka KBLV bakal meraup dana segar hingga Rp 2 triliun.
Dalam kegiatan ini, Credit Suisse (Singapore) Limited dan Goldman Sachs (Asia) L.L.C bertindak sebagai joint global cordonators. Sementara, yang bertindak sebagai Joint Bookrunners adalah, CIMB Bank Berhad, Labuan Offshore Branch dan Ciptadana Securities.
Catatan saja, saat ini KBLV mengempit 41% saham LINK. Sementara ALD memiliki 49% saham dan pemegang saham yang diwakili OCBC Securities Pte. Ltd sebanyak 7%. Jika hanya private placement yang dieksekusi, maka KBLV akan menguasai sekitar 33,6% saham di LINK. Tapi, jika hak opsinya ikut dieksekusi maka perseroan akan menggenggam 30% saham LINK.
"Pemegang saham telah setuju rencana ini, berarti sekarang tinggal eksekusinya," pungkas Irwan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News