Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Tingginya minat investor mewarnai lelang surat utang negara (SUN) perdana di tahun 2017. Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, lelang SUN pada Selasa (3/1) meraup total penawaran Rp 36,9 triliun.
Dari jumlah tersebut, pemerintah menyerap dana sesuai target indikatif Rp 15 triliun. Dana hasil lelang ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. Jika tak ada aral melintang, setelmen dihelat pada 5 Januari 2017.
Nicodimus Anggi Kristiantoro, Analis Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) berpendapat, tingginya minat investor pada lelang SUN perdana disebabkan oleh ekspektasi positif terhadap fundamental ekonomi Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, sepanjang tahun 2016, inflasi dalam negeri mencapai 3,02% (YoY). "Ini merupakan level terendah dalam kurun tujuh tahun terakhir," terangnya.
Dari lima seri SUN yang ditawarkan, pemerintah hanya memenangkan tiga seri. Pertama, SPN03170404 yang diserap Rp 6,1 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 5,93% dan imbalan diskonto.
Efek tersebut mengoleksi nominal penawaran terbesar, hingga Rp 14,97 triliun dengan yield tertinggi 6,4% dan yield terendah 5,74%. Surat utang ini akan jatuh tempo pada 4 April 2017.
Kedua, SPN12180104 yang dimenangkan sebesar Rp 5,3 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 6,78% dan imbalan diskonto. Jumlah penawaran yang masuk untuk seri ini mencapai Rp 7,25 triliun dengan yield tertinggi 7,5% dan yield terendah 6,64%. Instrumen tersebut tenggat waktunya 4 Januari 2018.
Ketiga, FR0059 yang diserap senilai Rp 3,6 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,79% dan kupon 7%. Obligasi ini membukukan penawaran Rp 5,2 triliun dengan yield tertinggi 8% dan yield terendah 7,7%. FR0059 bakal kedaluwarsa pada 15 Mei 2027.
Sementara penawaran untuk SUN seri FR0061 dan FR0072 tidak dimenangkan oleh pemerintah. FR0061 mencatatkan penawaran Rp 7,59 triliun dengan yield tertinggi 7,75% dan yield terendah 7,5%. Efek berkupon 7% tersebut akan jatuh tempo pada 15 Mei 2022.
Kemudian jumlah penawaran yang masuk untuk seri FR0072 mencapai Rp 1,87 triliun dengan yield tertinggi 8,42% dan yield terendah 8,11%. Surat utang berkupon 8,25% ini tenggat waktunya 15 Mei 2036.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News