kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pemerintah pangkas target indikatif lelang SUN


Jumat, 23 Oktober 2015 / 15:25 WIB
Pemerintah pangkas target indikatif lelang SUN


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Pemerintah bakal menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (27/10). Dalam lelang kali ini, pemerintah mengubah target indikatif dari semula Rp 8 triliun – Rp 12 triliun menjadi Rp 7 triliun – Rp 10,5 triliun.

Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mencatat, ada lima seri yang akan dilelang. Pertama, seri SPN12160708 yang jatuh tempo pada 8 Juli 2016 dengan imbalan diskonto.

Kedua, seri FR0053 yang jatuh tempo pada 15 Juli 2021 dengan kupon tetap 8,25%. Ketiga, seri FR0056 yang jatuh tempo pada 15 September 2026 dengan kupon tetap 8,375%.

Keempat, seri FR0073 yang menawarkan kupon tetap 8,75% dengan tenggat waktu 15 Mei 2031. Kelima, seri FR0067 yang menawarkan kupon tetap 8,75% dengan tenggat waktu 15 Februari 2044.

Dana lelang kali ini ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015. Lelang berlangsung dari pukul 10.00 WIB hingga 12.00 WIB. Setelmen dilaksanakan pada 29 Oktober 2015.

Analis Sucorinvest Central Gani Ariawan menjelaskan, pemerintah memang kurang agresif lagi dalam menerbitkan SUN. Sebab, total penerbitan surat utang pemerintah sepanjang tahun ini sudah mencapai Rp 440,99 triliun atau sekitar 95,61% dari target yang dipatok Rp 461,23 triliun.

“Pemerintah hampir menyelesaikan penerbitannya, makanya target diturunkan,” tukasnya.

Oleh karena itu, Ariawan menyarankan para investor untuk menawarkan yield yang kompetitif agar mereka memperoleh surat utang dalam pasar primer. Sebab, pemerintah tak lagi mengejar nominal penerbitan, melainkan kualitas lelang.

Ariawan memprediksi, penawaran yang masuk dalam lelang pekan depan bakal berkisar Rp 10 triliun – Rp 15 triliun. Sebab, jumlah seri SUN yang ditawarkan cukup banyak. Apalagi kesempatan investor untuk memperoleh instrumen surat utang di pasar primer menyusut jelang akhir tahun 2015.

“Potensi permintaan yang masuk cukup banyak, terutama di di seri FR0053 dan FR0056 yang bertenor menengah dan cukup panjang,” pungkasnya.

Sebagai gambaran, pada lelang SUN dua pekan lalu, Selasa (13/10), pemerintah memenangkan lelang sebesar Rp 9 triliun dari jumlah penawaran yang masuk Rp 11,19 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×