Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (2/6) kembali banjir peminat. Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, total penawaran yang masuk pada lelang kali ini mencapai Rp 105,27 triliun.
Jumlah tersebut jauh lebih tinggi ketimbang penawaran lelang SUN pada 12 Mei lalu yang sebanyak Rp 73,45 triliun. Tetapi raihan di hari ini masih belum mampu mengalahkan rekor penawaran lelang SUN yang mencapai Rp 127 triliun pada 18 Februari 2020 lalu.
Dengan keberhasilan ini, pemerintah pun akhirnya memutuskan mengambil Rp 24,35 triliun, atau sedikit di atas target indikatif.
Baca Juga: Pemerintah dinilai sulit bayar beban utang dan bebani generasi mendatang
Dari tujuh seri yang di lelang kali ini, SUN acuan tenor 10 tahun yakni FR0082 menjadi yang paling banyak diminati, karena jumlah penawarannya mencapai Rp 44,84 triliun.
Karena menerima penawaran jumbo, jumlah nominal yang dimenangkan pemerintah untuk seri ini pun menjadi yang terbesar, capai Rp 8 triliun.
Sementara itu, posisi kedua adalah SUN seri acuan lima tahun yakni FR0081 yang mendapatkan penawaran Ro 25,15 triliun. Pemerintah pun memenangkan Rp 7,9 triliun untuk seri ini.
Sementara untuk seri dengan tenor mini seperti SPN03200903 malah sepi peminat. Mengingat, jumlah penawaran yang masuk untuk seri ini hanya 150 miliar. Akhirnya pemerintah pun memenangkan seluruh penawaran yang masuk.
Sementara itu, SUN seri FR0080 yang memperoleh penawaran masuk Rp 15,56 triliun dengan yield rata-rata yang dimenangkan 7,66%. Seri ini jatuh tempo 15 Juni 2035, dengan nominal yang dimenangkan pemerintah Rp 4,3 triliun.
Baca Juga: Kemenkeu: Porsi penerbitan SBN ritel pertimbangkan aspek permintaan
Berikutnya ada seri FR0083 yang memperoleh penawaran sebanyak Rp 10,67 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang yang berhasil dimenangkan 7,71%. Seri yang jatuh tempo 15 April 2040, berhasil diserap pemerintah sebanyak Rp 2,15 triliun.
FR0076 mendapat penawaran masuk sebanyak Rp 7,39 triliun dengan yield rata-rata 7,93% sekaligus jadi yang tertinggi dalam lelang kali ini. Jatuh tempo pada 15 Mei 2048, pemerintah menyerap Rp 1,65 triliun pada seri tersebut.
Adapun untuk seri SPN12210603 berhasil memperoleh penawaran masuk Rp 1,5 triliun, dengan yield rata-rata 3,75%. Pemerintah menyerap sebanyak Rp 200 miliar pada seri yang jatuh tempo 3 Juni 2021 nanti.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News