kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.739   21,00   0,13%
  • IDX 7.468   -11,36   -0,15%
  • KOMPAS100 1.154   0,16   0,01%
  • LQ45 915   1,77   0,19%
  • ISSI 226   -0,94   -0,41%
  • IDX30 472   1,65   0,35%
  • IDXHIDIV20 569   1,75   0,31%
  • IDX80 132   0,22   0,17%
  • IDXV30 140   0,92   0,66%
  • IDXQ30 157   0,25   0,16%

Lelang SUN Diproyeksikan Masih Semarak pada Selasa (28/2)


Minggu, 26 Februari 2023 / 20:37 WIB
Lelang SUN Diproyeksikan Masih Semarak pada Selasa (28/2)
ILUSTRASI. proyeksi lelang SUN pada Selasa (28/2)


Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (28/2) diproyeksikan masih semarak. Pasar obligasi Indonesia masih cenderung stabil yang menjadi daya tarik bagi investor.

Research & Consulting Manager PT Infovesta Utama Nicodimus Kristiantoro mencermati bahwa penawaran masuk (incoming bids) untuk lelang pekan ini akan berada dalam rentang Rp 50 triliun - Rp 55 triliun. Dengan kata lain, jumlahnya tidak akan berbeda jauh dibanding lelang Surat Berharga Negara (SBN) sebelumnya.

"Apalagi, saat ini pasar sedang mencatat peningkatan risiko yang dapat mempengaruhi minat investor untuk lebih atraktif," kata Nico kepada Kontan.co.id, Minggu (26/2).

Menurut Nico, pasar obligasi domestik akan lebih stabil dibandingkan gerak pasar saham domestik. Hal itu karena menilai risiko dan volatilitas terbaru dari global akibat inflasi Amerika Serikat (AS) yang masih belum turun signifikan sesuai ekspektasi pasar, sehingga memunculkan potensi hawkish.

"Investor akan lebih tenang menempatkan dananya di obligasi karena ada kepastian keuntungan (gain) dari kupon," sambungnya.

Baca Juga: Likuiditas Masih Tinggi, Target Lelang SUN Diperkirakan Tercapai pada Selasa (28/2)

Selain itu, kenaikan suku bunga acuan bank sentral yang diharapkan akan mencapai peak-nya di semester I-2023 ini bisa membuat potensi penurunan yield dan kenaikan harga instrumen SBN dalam jangka panjang.

Nico meyakini target indikatif dari pemerintah minimal Rp 23 triliun bisa tercapai jika imbal hasil atau yield yang diminta peserta lelang cenderung tidak beda jauh dari target yield yang ditetapkan pemerintah. Sementara, target maksimal yang ditetapkan pemerintah sebesar Rp 34,5 triliun.

Berkaca pada pergerakan yield yang cenderung naik dalam sepekan ini, permintaan yield diprediksi akan lebih tinggi dan atraktif dibanding yield dua pekan lalu.

Nico menjelaskan, yield obligasi pasar sekunder bearish dengan yield 10-tahun bergerak di level 6,83% dari sebelumnya 6,76% dalam sepekan terakhir.

Baca Juga: Target Indikatif Capai Rp 34,5 Triliun Pada Lelang SUN Selasa (28/2)

Adapun dari ketujuh seri SUN yang ditawarkan pada Selasa (28/2), seri FR0095 dan FR0096 dinilai Nico berpotensi mencatat penawaran masuk tertinggi dan dana dimenangkan paling banyak.

FR0095 yang akan jatuh tempo pada 15 Agustus 2028 memiliki tingkat imbalan sebesar 6,37%. Sedangkan, FR0096 yang akan jatuh tempo pada 15 Februari 2033 memiliki tingkat imbalan sebesar 7,00%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×