kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Lelang SUN besok diprediksi banjir peminat, ini penyebabnya


Senin, 01 Juni 2020 / 19:38 WIB
Lelang SUN besok diprediksi banjir peminat, ini penyebabnya
ILUSTRASI. Lelang SUN diprediksi bakal kembali laris manis


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek lelang surat utang negara (SUN) di awal Juni 2020 diperkirakan akan menarik. Harapannya, permintaan masih akan tinggi dan bakal menembus target yang dipasang pemerintah. 

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), akan ada tujuh seri yang akan dilelang pada Selasa (2/6). 

Pemerintah pun mematok target indikatif untuk lelang kali ini sebesar Rp 20 triliun dan target maksimal capai Rp 40 triliun. 

Baca Juga: Ini sentimen yang bakal mempengaruhi penawaran lelang SUN pada Selasa (2/6)

Head of Fixed Income BNI Edy Pramono mengatakan, prospek lelang SUN masih tetap menarik dari sisi demand investor. Hal tersebut tercermin dari yield SUN acuan10 tahun di pasar sekunder yang mulai turun ke level 7,3%. 

Padahal per akhir April 2020, yield FR0082 ini masih cukup tinggi karena berada di kisaran 7,8%. "Kondisi tersebut ditopang oleh sentimen terkait rencana dibukanya kembali aktivitas ekonomi diberbagai negara termasuk di dalam negeri," kata dia kepada Kontan.co.id, Jumat (29/5). 

Untuk itu, Edy meyakini target lelang SUN pemerintah kali ini masih akan tercapai, didukung oleh kondisi nilai tukar rupiah yang stabil. Ditambah lagi peran Bank Indonesia (BI) yang ikut dalam lelang perdana sebagai non competitive bidder.

Selain itu, minat investor terhadap SUN juga tercermin dari peningkatan capital inflow pada bulan Mei. Berdasarkan data DJPPR, hingga 28 Mei, kepemilikan asing di surat berharga negara (SBN) capai Rp 931,55 triliun. 
Alhasil, sepanjang Mei, kepemilikan asing bertambah Rp 6,79 triliun. Ini pun menandakan bahwa yield SUN masih cukup menarik.

Sementara itu, dari tujuh seri yang akan ditawarkan besok, Edy memperkirakan seri benchmark 10 tahun dan 5 tahun masih akan jadi incaran investor. 

Sedangkan untuk seri pendek hingga 1 tahun, diperkirakan kurang diminati karena investor mencari imbal hasil yang menarik serta cukup likuid di pasar. 

Baca Juga: Wah, pemerintah bakal terbitkan utang Rp 990,1 triliun untuk tutup defisit APBN 2020

"Selain katalis positif dibukanya kembali roda perekonomian berbagai negara, tren yield SUN pekan depan juga masih dipengaruhi perkembangan meningkatnya tensi hubungan AS dan China terkait rancangan Undang-Undang (RUU) keamanan Hong Kong," tambahnya. 

Untuk itu, Edy memperkirakan yield untuk tenor 5 tahun diprediksi berada di level 6,7%-6,9%, sedangkan yield 10 tahun di level 7,4% -7,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×