Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Didukung sejumlah sentimen positif, lelang Surat Utang Negara (SUN) yang akan digelar pada Selasa (2/6) diprediksi dapat kembali laris manis. Terlebih, lelang sempat absen di pekan lalu.
Director & Chief Investment Officer, Fixed Income Manulife Aset Manajemen Ezra Nazula mengatakan, ada beberapa sentimen yang bakal mendorong kenaikan permintaan pada lelang SUN. Salah satunya, kondisi risk on global setelah sejumlah negara membuka perekonomiannya.
Selain itu, nilai tukar rupiah yang cenderung menguat dan stabil di bawah level Rp 15.000 per dolar AS juga menjadi angin segar bagi investor yang berniat masuk ke SUN.
Baca Juga: Pada minggu ketiga Mei 2020, BI membeli Rp 1,18 triliun SBN di pasar perdana
Selain itu, posisi investor asing yang masih underweight, bakal menjadi peluang tersendiri. Hingga 28 Mei 2020, kepemilikan asing di Surat Berharga Negara (SBN) hanya Rp 931,55 triliun atau setara 30,54% dari total SBN yang diperdagangkan.
Terakhir, Ezra meyakini likuiditas yang tinggi akan mendorong investor lokal untuk berpartisipasi lebih banyak pada lelang SUN mendatang.
"Kami ekspektasi, lelang berpotensi bagus dan (penawaran) yang masuk akan melampaui target, pemerintah juga dapat menerbitkan sesuai target," kata Ezra kepada Kontan.co.id, Senin (1/6). Asal tahu saja, target indikatif yang dipatok pemerintah untuk lelang SUN ini sebesar Rp 20 triliun.