Reporter: Dyah Ayu Kusumaningtyas |
JAKARTA. Analis memprediksi lelang Surat Utang Negara (SUN) hari ini (28/8) bakal marak dengan permintaan imbal hasil alias yield yang tinggi.
Permintaan yield yang tinggi menyusul harga beberapa seri benchmark terutama yang bertenor panjang yang terus turun di pasar sekunder," kata Analis Divisi Treasury Raditya Ariwibowo kepada KONTAN, Selasa (28/8).
Sampai pukul 10.17 WIB, Selasa (28/8), harga seri FR0058 bertenor 20 tahun masih berada di harga 115,37 dengan yield sebesar 6,821. Tidak hanya seri panjang, FR0060 bertenor 5 tahun juga masih bertahan di harga terendahnya selama 2012 pada 102,5 dengan yield 5,627.
Kupon seri baru bisa lebih rendah
Raditya melihat kemungkinan hasil lelang hari ini akan menarik banyak permintaan untuk FR0065 yaitu SUN seri baru yang bertenor 21 tahun pengganti FR0058. Ia memperkirakan yield yang diminta nasabah untuk seri baru ini bakal berkisar antara 6,84%-6,9%.
Namun, ia melihat kupon FR0065 sepertinya akan lebih rendah daripada kupon saat penerbitan seri FR0058 sebelumnya. "Perbedaan ini mengikuti tingkat suku bunga acuan (BI Rate) yang terus turun dibanding tahun sebelumnya," jelas Raditya.
Sebagai contoh, FR0063 bertenor 11 tahun, yang menjadi pengganti seri FR0061, mendapat kupon 5,627% saat pertama kali terbit. "Cukup jauh dari kupon FR0061 yang diterbitkan tahun 2011 dengan kupon 7%," jelas Raditya.
Raditya memprediksi, hasil lelang hari ini akan cukup signifikan memberikan kontribusi terhadap kenaikan harga SUN sebesar 1%-2% pada perdagangan hari ini.
"Walaupun sepertinya koreksi harga obligasi pemerintah akan terus mengancam disebabkan investor masih menunggu data inflasi Agustus yang diprediksi akan naik," imbuhnya,
Sebagai informasi, hari ini (28/8) pemerintah akan melakukan lelang lima seri SUN, dengan satu penerbitan seri baru yakni FR0065 bertenor 21 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News