Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Penawaran yield tinggi diprediksi akan mewarnai lelang surat utang negara (SUN), Selasa (7/6).
Ekonom Universitas Indonesia Lana Soelistianingsih memperkirakan lelang ini akan dipengaruhi oleh Fed Meeting yang akan digelar 15-16 Juni 2016 mendatang.
"Apabila the Fed menaikkan suku bunga acuannya, maka akan mendorong kenaikan yield SUN di pasar sekunder," ujar Lana, Senin (6/6).
Spekulasi tersebut mengakibatkan investor akan mengajukan penawaran yield tinggi dalam lelang SUN.
Dalam lelang ini, pemerintah menawarkan lima seri obligasi. Antara lain, dua seri anyar bertenor pendek seri SPN03160908 (new issuance) bertenor tiga bulan dan akan jatuh tempo 8 September 2016.Serta, seri SPN12170608 (new issuance) bertenor satu tahun dan akan jatuh tempo 8 Juni 2017.
Kemudian, tiga seri lawas seperti seri FR0053 (reopening) yang akan jatuh tempo 15 Juli 2021. Seri ini ditawarkan dengan tingkat kupon 8,25%. Seri FR0056 (reopening) yang akan jatuh tempo 15 September 2026 dengan tingkat kupon 8,37%.
Lalu, seri FR0073 (reopening) yang akan jatuh tempo 15 Mei 2031. Seri ini ditawarkan dengan tingkat kupon 8,75%.
Pemerintah menargetkan bisa menggenggam dana Rp 12 triliun hingga Rp 18 triliun dari lelang ini.
Lelang digelar pukul 10.00 WIB dan ditutup pukul 12.00. Sedangkan setelmen akan dilakukan pada 9 Juni 2016.
Penjualan SUN akan dilaksanakan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price). SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp1 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News