kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Lelang sukuk negara raih penawaran Rp 10,38 T


Rabu, 22 Februari 2017 / 08:36 WIB
Lelang sukuk negara raih penawaran Rp 10,38 T


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk negara pada Selasa (21/2) berhasil meraup penawaran sebesar Rp 10,38 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah menyerap dana sebesar Rp 6,01 triliun.

Nominal tersebut lebih rendah ketimbang total penawaran pada lelang SBSN sebelumnya. Dalam lelang 7 Februari lalu, penawaran mencapai Rp 19,36 triliun dengan dana yang dimenangkan Rp 7,57 triliun.

Wawan Hendrayana, Senior Research & Investment Analyst Infovesta Utama, menilai, penawaran yang masuk berkurang lantaran tekanan katalis negatif di dalam negeri. Pelaku pasar khawatir inflasi tahun ini terlalu tinggi.

Januari lalu, inflasi bulanan Indonesia sudah mencapai 0,97%. Ada kekhawatiran kenaikan inflasi akan memicu Bank Indonesia menaikkan suku bunga, tutur Wawan.

Kemarin (21/2), rata-rata SUN mengalami penurunan harga. Indonesia Composite Bond Index terkoreksi 0,1% dibandingkan hari sebelumnya ke level 213,63.

Di lelang kemarin, ada lima seri sukuk yang ditawarkan. Pertama, seri SPNS08082017. Pemerintah memenangkan penawaran senilai Rp 2,55 triliun, dengan yield rata-rata tertimbang 5,5% dan imbalan diskonto. Surat utang ini jatuh tempo 8 Agustus 2017.

Kedua, seri PBS013. Pemerintah mengambil Rp 2,82 triliun dengan yield rata-rata tertimbang 7,08% dan imbalan 6,25%. Sukuk ini jatuh tempo 15 Mei 2019. Ketiga, pemerintah mendapat Rp 165 miliar dari PBS014, dengan yield rata-rata tertimbang 7,44% dan imbalan 6,5%. Obligasi ini jatuh tempo 15 Mei 2021.

Keempat, PBS011. Pemerintah menyerap Rp 480 miliar dengan yield rata-rata tertimbang 7,87% dan imbalan 8,75%. Instrumen ini jatuh tempo pada 15 Agustus 2023. Kelima, seri PBS012. Pemerintah tidak mengambil penawaran sama sekali dari seri ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×