kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.219   -39,00   -0,24%
  • IDX 7.106   9,09   0,13%
  • KOMPAS100 1.062   0,11   0,01%
  • LQ45 836   0,28   0,03%
  • ISSI 215   0,22   0,10%
  • IDX30 427   0,57   0,13%
  • IDXHIDIV20 515   1,62   0,31%
  • IDX80 121   -0,01   -0,01%
  • IDXV30 125   -0,18   -0,14%
  • IDXQ30 143   0,25   0,18%

Lelang sukuk berpeluang raih penawaran Rp 15 T


Jumat, 17 Februari 2017 / 15:58 WIB
Lelang sukuk berpeluang raih penawaran Rp 15 T


Reporter: Maggie Quesada Sukiwan | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Lelang surat berharga syariah negara (SBSN) alias sukuk negara pada Selasa (21/2) berpotensi meraup penawaran hingga Rp 15 triliun.

Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menyebutkan, ada lima seri sukuk pemerintah yang bakal dijajakan bagi para peserta lelang pekan depan.

Pertama, SPN-S 08082017 dengan imbalan diskonto yang tenggat waktunya 8 Agustus 2017. Kedua, PBS013 dengan imbalan 6,25% yang akan jatuh tempo pada 15 Mei 2019. Ketiga, PBS014 dengan imbalan 6,5% yang bakal kedaluwarsa pada 15 Mei 2021.

Keempat, PBS011 dengan imbalan 8,75% yang tenggat waktunya 15 Agustus 2023. Kelima, PBS012 dengan imbalan 8,87% yang akan jatuh tempo pada 15 November 2031.

Dari lelang pekan depan, pemerintah membidik target indikatif Rp 6 triliun. Dana hasil lelang ditujukan untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017. Jika tak ada aral melintang, setelmen bakal dilaksanakan pada 23 Februari 2017.

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra memproyeksikan, lelang SBSN pekan depan berpeluang memperoleh penawaran hingga Rp 15 triliun. Kendati melebihi target indikatif, prediksi tersebut lebih rendah dari pencapaian pada lelang sebelumnya. Pada lelang SBSN 7 Februari 2017, pemerintah menyerap dana Rp 7,57 triliun dari total penawaran Rp 19,36 triliun.

Menurut Made, mengecilnya minat investor disebabkan berkurangnya likuiditas yang tersedia di pasar. “Polanya memang seperti itu. Dua minggu lalu saja terserap Rp 7,57 triliun jadi likuiditas tidak sebesar lelang sebelumnya,” imbuhnya.

Terlebih, sebagian besar investor cenderung mengambil posisi wait and see sembari menantikan rilis kebijakan relaksasi pajak Presiden ke – 45 Amerika Serikat (AS) Donald Trump dalam kurun dua pekan mendatang. Pelaku pasar tengah mengalkulasi dampaknya terhadap mata uang dollar AS dan pasar keuangan global.

Oleh karena itu, Made menduga, seri sukuk tenor pendek masih akan menjadi buruan dalam lelang pekan depan, semisal SPN-S 08082017. “Preferensi investor sekarang cari yang likuiditas cukup bagus tapi volatilitas rendah. Jadi kalau ada gejolak, bisa cepat jual,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×