kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Lelang perdana sukuk diprediksi oversubscribed


Kamis, 23 Januari 2014 / 17:08 WIB
Lelang perdana sukuk diprediksi oversubscribed
ILUSTRASI. Lidah Mertua


Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) bakal menggelar lelang perdana surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk pada Selasa (28/1) nanti. Mengutip dari situs resmi DJPU, lelang ini punya target indikatif sebesar Rp 1,5 triliun.

Ada empat seri sukuk yang bakal ditawarkan yaitu PBS003 (reopening) jatuh tempo 15 Januari 2027, PBS005 (reopening) jatuh tempo 15 April 2043, PBS006 (reopening) jatuh tempo 15 September 2020 dan SPN-S29072014 (new issuance) jatuh tempo 29 Juli 2014.

Global Markets-Financial Analyst Manager PT Bank Internasional Indonesia Tbk, Anup Kumar memperkirakan lelang ini bakal meriah. “Pertama karena ini lelang perdana sukuk pada tahun ini. Kedua karena dilihat dari dua lelang sebelumnya, lelang obligasi pemerintah oversubscribed dua sampai tiga kali dari target indikatif,” ujar Kumar.

Dari empat seri tersebut, ia memprediksi seri PBS006 dan PBS003 yang paling banyak peminat. Katanya, dua seri tersebut diminati karena punya tenor jangka menengah.

Ia memprediksi, lelang pekan depan juga bakal oversubscribed atau kelebihan permintaan sebanyak dua kali lipat bahkan lebih, mencapai Rp 3 triliun hingga Rp 4 triliun. Namun kata Kumar, saat ini ada beberapa momen penting yang bakal pengaruhi investor dalam lelang ini.

Salah satunya adalah data initial jobless claims mingguan Amerika Serikat pada nanti malam (23/1) dan pertemuan Federal Markets Committee (FOMC) yang bakal membahas pengurangan stimulus AS pada 28 Januari hingga 30 Januari pekan depan.

“Kalau data initial jobless claims AS bagus, ada kemungkinan FOMC memangkas lagi stimulus. Dampaknya, akan terjadi kekeringan likuiditas dari dana asing meski faktor ini tidak berdampak besar,” tambah Kumar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×