Reporter: Nur Qolbi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Operator telekomunikasi PT XL Axiata Tbk (EXCL) memperkirakan penjualan 2.782 menara telekomunikasi akan menjadi aksi jual menara yang terakhir. Alasannya, sisa menara EXCL yang jumlahnya lebih dari 1.700 unit masih tergolong aset strategis.
"Selain karena strategis, sejumlah menara juga tidak bisa dipindah kepemilikan karena berlokasi di atas tanah pemerintah," ungkap Direktur Keuangan EXCL Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin, Rabu (12/2).
Oleh karena itu, EXCL akan tetap memanfaatkan menara-menara tersebut sebagai aset perusahaan. Sebagai gambaran, sebelumnya, perusahaan ini memiliki 4.500 unit menara.
Baca Juga: XL Axiata (EXCL) prediksi pendapatan 2020 akan tumbuh di atas industri
Sebelumnya, pada Jumat, 7 Februari 2020, EXCL menandatangani perjanjian jual beli 2.782 menara dengan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo) dan PT Centratama Menara Indonesia Tbk (CMI).
Protelindo akan membeli sebanyak 1.728 unit menara EXCL, sedangkan CMI sebanyak 1.045 unit. Nilai transaksi jual beli ini mencapai Rp 4,05 triliun. Selanjutnya, EXCL akan menyewa kembali menara-menara tersebut dengan jangka waktu 10 tahun.
Aksi penjualan menara ini menjadi yang ketiga kalinya bagi EXCL. Sebelumnya, perusahaan ini telah menjual 3.500 menara ke PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) senilai Rp 5,6 triliun pada 2014. Kemudian, pada 2016, XL Axiata kembali menjual 2.500 menara kepada Protelindo senilai Rp 3,6 triliun.
Baca Juga: Transaksi Jual-Beli Menara XL (EXCL) Menguntungkan Semua Pihak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News