Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Senin (31/7) diperkirakan akan menguat terbatas. Pasalnya, masih ada harapan dari pasar akan laporan keuangan emiten yang mampu memberikan optimisme positif terhadap pertumbuhan industri. Tak hanya itu, antisipasi pelaku pada tingkat inflasi Juli juga menjadi faktor yang patut dicermati.
Aditya Perdana Putra analis Semesta Indovest melihat adanya tren pengambilan keuntungan yang cukup besar.
"Investor domestik masih bargain hunting dan mencermati hasil laporan keuangan emiten besar yang dinilai sesuai ekspektasi," jelasnya.
Namun, akan sedikit tertahan penguatannya juga karena ada rilis inflasi di bulan juli nanti yang akan dicermati oleh investor. Sebagai informasi, pada bulan Juni 2017 lalu, tingkat inflasi tercatat di level 4,37% alias turun dari bulan Mei di angka 4,33%.
Inflasi yang tinggi dan tidak stabil memberikan dampak negatif kepada kondisi sosial ekonomi masyarakat.
Tak hanya itu, tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi dibanding negara lain mampu berimbas pada tingkat bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif. Hal ini dapat memberi tekanan pada nilai rupiah.
William Surya wijaya selaku Vice president Research Department dari PT Indosurya Mandiri Sekuritas melihat pergerakan IHSG awal pekan sekaligus hari terakhir di Juli 2017 masih berpotensi menguat.
Menurutnya, IHSG masih berkonsolidasi dalam proses penantian rilis data perekonomian awal bulan inflasi, dengan perkiraan masih berada dalam kondisi terkendali yang akan dapat memberikan sentimen positif yang dapat mendorong kenaikan.
William menyarankan beberapa saham yang dapat diperhitungkan, yakni WIKA, HMSP, JSMR dan ASII.
Sedangkan Aditya memprediksi, IHSG akan bergerak bullish dengan support 5.790 dan resistensi 5.865. William memprediksi, IHSG akan menguat dengan support 5.764 dan resistensi 5.876.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News