kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Langganan suspensi, ini syarat agar Borneo Lumbung (BORN) lepas dari risiko delisting


Kamis, 21 Maret 2019 / 08:18 WIB
Langganan suspensi, ini syarat agar Borneo Lumbung (BORN) lepas dari risiko delisting


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Borneo Lumbung Energi dan Metal Tbk (BORN) lama terjebak di zona suspensi. Bursa Efek Indonesia (BEI) masih mempertimbangkan potensi delisting emiten ini dari papan bursa. BEI masih memantau perkembangan maupun upaya BORN dalam memperbaiki kinerja keuangan.

Berdasarkan data BEI, saham BORN sudah 12 kali disuspensi atau dihentikan sementara perdagangannya, terhitung sejak 22 Maret 2016. Bahkan, jika dilihat dalam lima tahun terakhir saham emiten itu sudah terkoreksi 76,19%.

"Ketika dia masuk 24 bulan, kan tidak serta merta langsung kami delisting. Kami lihat apakah ada atau tidak perkembangan yang mereka lakukan," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna, Rabu (20/3).

Nyoman mengatakan, lebih dari dua tahun BORN masih menggantung atau belum merilis laporan keuangan tahunan. Tak sampai di situ, emiten tersebut harus menyertakan syarat lain untuk bisa lepas dari jeratan suspensi maupun risiko delisting.

"Kami mintakan report tersebut, setelahnya kami akan memastikan bahwa secara regulasi mereka sudah menyampaikan informasi tertunda yang wajib disampaikan kepada publik," jelasnya.

Selanjutnya, BORN juga masih perlu meyakinkan keberlangsungan usaha dari sisi kinerja operasionalnya. "Artinya, dia sudah cukup lama kami pantau dari sisi pelaksanaan kegiatan operasionalnya pasca penghentian trading-nya. Jadi walaupun dia memasuki 24 bulan, kami tidak serta merta cut delisting," ungkapnya.

Nyoman menjelaskan, dua hal tersebut saling berhubungan untuk memberikan informasi kepada publik. Kepastian operasional juga tak kalah penting untuk menjadi perhatian

"Kami sedang mempertimbangkan site visit, untuk memastikan bahwa bukan hanya on paper datanya, tapi juga secara faktual. Sehingga kami tahu klien bisnisnya jalan atau tidak, bukan hanya informasi di paper," tandas Nyoman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×