Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Penguatan nilai tukar rupiah terhenti pada perdagangan Jumat (15/7). Mengacu data Bloomberg, di pasar spot rupiah berakhir ke Rp 13.096 per dollar AS atau melemah 0,18% dari sebelumnya Rp 13.073 per dollar AS.
Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menuturkan pelemahan rupiah akibat aksi ambil untung. "Seraya menanti penerapan dan realisasi kebijakan amnesti pajak," katanya mengutip dari Antara.
Reza menambahkan bahwa pergerakan nilai tukar rupiah yang juga bergantung pada keadaan global khususnya bank sentral Inggris terkait pemangkasan tingkat suku bunga. Situasi itu, membuat pergerakan rupiah cenderung melemah namun terbatas.
Menurut dia, secara teknikal fluktuasi mata uang rupiah masih relatif stabil bergerak di bawah level Rp13.100 per dollar AS dan terbuka peluang untuk kembali bergerak menguat.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra menambahkan bahwa dollar AS menguat terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah setelah klaim pengangguran mingguan Amerika Serikat lebih baik dibandingkan pekan sebelumnya.
Ia mengemukakan bahwa terdapat 254.000 klaim pengangguran baru dalam sepekan yang berakhir tanggal 9 Juli 2016. Data itu lebih baik dari konsensus estimasi para analis yaitu 265.000. Klaim pengangguran AS pekan lalu merupakan level terendah sejak pertengahan bulan April yang menjadi sinyal kuatnya pasar tenaga kerja AS.
Selain itu, lanjut dia, dollar AS juga didukung oleh indeks harga produsen Amerika Serikat dilaporkan naik 0,5 % pada bulan Juni tahun ini, lebih baik dari ekspektasi 0,3 % dan data bulan lalu sebesar 0,4 %.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News