kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laju emiten otomotif masih tersendat


Selasa, 10 Juli 2018 / 08:01 WIB
Laju emiten otomotif masih tersendat
ILUSTRASI. Penjualan mobil Audi dan Volkswagen oleh grup Indomobil


Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tampaknya pangsa pasar bisnis otomotif PT Astra International Tbk (ASII) masih akan terus tergerus. ASII masih mencatatkan penurunan penjualan mobil di Juni 2018.

PT Toyota Astra Motor (TAM), anak usaha ASII di bidang otomotif, mencatat penjualan ritel di Juni 2018 cuma 22.002 unit. Angka ini turun hingga 33,28% atau berkurang sebesar 10.977 unit dibanding penjualan Mei 2018.

Tak heran, harga saham ASII juga terus turun. Di awal tahun ini, harga saham ASII berada di Rp 8.300 per saham. Pada perdagangan kemarin, harga saham perusahaan induk Grup Astra ini ditutup di Rp 6.325 per saham.

Penurunan penjualan memang bukan cuma dicatatkan ASII. Hal serupa juga dialami PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX). Emiten ini antara lain mendistribusikan mobil merek Datsun di Indonesia. Penjualan Datsun sepanjang Mei 2018 tercatat cuma 246 unit, turun dari 456 unit di bulan sebelumnya.

Analis Artha Sekuritas Indonesia Fredrik Rasali mengatakan, penurunan penjualan ini terjadi akibat persaingan yang makin ketat di industri otomotif. Sekadar mengingatkan, perusahaan otomotif asal China, Wuling, juga ikut meramaikan pasar otomotif Indonesia sejak tahun lalu.

Gelar diskon

Perlu diketahui, di tengah persaingan ketat tersebut, PT Indomobil Sukses International Tbk (IMAS) masih bisa mencatatkan kenaikan penjualan. Di Mei lalu, penjualan IMAS naik dari 8.505 unit jadi 12.555 unit.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta memprediksi penjualan para emiten otomotif akan membaik di paruh kedua tahun ini. Penjualan diprediksi kembali meningkat terutama di akhir tahun. "Emiten otomotif biasanya menggelar diskon besar-besaran jelang akhir tahun, ini akan kembali meningkatkan penjualan emiten," kata Nafan.

Nafan menilai saham ASII masih layak diperhatikan oleh investor. Ia menilai saat ini harga saham ASII sudah terkonsolidasi. Dengan demikian, secara teknikal, investor sudah bisa melakukan akumulasi beli. "Target harganya hingga akhir tahun bisa mencapai Rp 7.150 per saham," papar dia.

Fredrik sependapat. Selain karena potensi kenaikan penjualan otomotif di akhir tahun, saham ASII juga menarik lantaran memiliki anak usaha yang bergerak di berbagai sektor bisnis, termasuk batubara. Kinerja PT United Tractors Tbk (UNTR), yang bergerak di bidang pertambangan, akan menopang kinerja ASII.

Fredrik juga menilai MPMX masih menarik untuk dikoleksi. "Hingga akhir tahun ini target harganya Rp 1.050 per saham," prediksi dia.

Untuk IMAS, Nafan menyarankan agar investor wait and see terlebih dahulu, karena secara teknikal harga saham belum bergerak ke arah konsolidasi. "Harga saham IMAS pernah mencapai titik tertinggi di Rp 4.780 per saham," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×