Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga komoditas minyak sawit mentah atau crude palm oil diperkirakan rawan tekanan. Proyeksi kenaikan cadangan minyak sawit Malaysia per Desember dikhawatirkan bisa menjadi katalis negatif yang menghadang laju harga CPO.
“Harga minyak CPO berpotensi kembali tertekan pada Jumat (5/1) dengan pasar yang mencemaskan tingginya cadangan minyak sawit,” ujar Faisyal, analis PT Monex Investindo Futures, Jumat (5/1).
Menurut Faisyal, sejauh ini, CIMB Equities Research memperkirakan cadangan minyak sawit Malaysia bulan Desember akan naik sekitar 6% dibanding bulan November yang hanya 1,56 juta ton.
Faisyal menambahkan, sentimen negatif CPO juga datang dari pergerakan mata uang ringgit yang tengah dalam tren positif. Mengutip Bloomberg, Jumat (5/1) pukul 14.20 WIB, pasangan USD/MYR menguat 0,30% ke level 3,9943 dibanding sehari sebelumnya. Penguatan ringgit akan membuat harga minyak sawit menjadi lebih mahal untuk pemilik mata uang lainnya.
“Potensi rentang pergerakan hari ini terlihat di antara 2.475-2.600. Untuk sisi atasnya sebelum mengincar area 2.600, harga harus menembus ke atas level 2.570 terlebih dahulu. Untuk sisi bawahnya sebelum menargetkan ke area 2.475, harga harus melewati ke bawah area 2.525 terlebih dahulu,” paparnya.
Mengutip Bloomberg, Jumat pukul 14.50 WIb, harga CPO kontrak pengiriman Maret 2018 di Malaysia Derivative Excgange menguat 0,92% ke level RM 2.609 per metrik ton. Sedangkan, dibandingkan sepekan sebelumnya harga CPO telah naik 4,23%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News