Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten pendatang baru, PT Ladangbaja Murni Tbk (LABA) memasang target optimistis tahun ini. Emiten yang bergerak di bidang perdagangan dan produksi baja serta produk turunan baja ini menargetkan pendapatan bisa tumbuh hingga 60% tahun ini. Sementara untuk laba bersih, manajemen LABA juga optimistis bisa tumbuh positif seiring dengan naiknya pendapatan.
Mugi Tri Cahyono, Direktur Utama Ladangbaja mengatakan, optimisme ini didasari dari mulai pulihnya industri moulding sejak semester kedua 2020, terutama dari segmen otomotif. Terlebih, pemerintah telah memberi relaksasi pajak penjualan atas barang mewah (PPNBM) untuk mendorong penjualan mobil.
“Kami sudah siap tumbuh 60%. Itu nilai pendapatan, otomatis laba bersih akan tumbuh mengikuti,” ujar Mugi kepada Kontan.co.id, Kamis (10/6).
Mugi menyebut, potensi pasar moulding di dalam negeri masih cukup luas. Dia menyebut, hampir 60% mould masih didatangkan dari luar negeri. Kata dia, salah satu produsen otomotif terbesar tanah air bahkan sampai mencari vendor-vendor kecil untuk memasok kebutuhan mould.
Baca Juga: Usai IPO, Ladangbaja Murni (LABA) siap menggeber ekspansi
Ladangbaja Murni meraup dana segar Rp 25 miliar dari gelaran initial public offering (IPO), salah satu penggunaannya adalah untuk membeli mesin produksi.
Mugi meyakini, setelah LABA memiliki mesin produksi yang cukup banyak, maka produktivitas LABA akan meningkat sehingga bisa mendorong LABA menjadi tiga besar pemain mould di tanah air.
Keyakinan LABA juga didasari oleh mulai berjalannya program vaksinasi, terlebih pemerintah menjamin bahwa seluruh rakyat Indonesia akan mendapatkan vaksin.
Hal ini membuat kepercayaan diri terhadap ekonomi sudah mulai bangkit. Dus, manajemen LABA meyakini kinerja tahun 2021 akan lebih baik dari tahun 2020.
Selain mengincar pertumbuhan organik dengan melakukan ekspansi, Mugi bilang, LABA juga membuka peluang untuk bertumbuh secara anorganik, yakni dengan melakukan akuisisi.
Dia bilang, perusahaan yang nantinya akan diakuisisi adalah perusahaan yang berhubungan dengan bisnis LABA yang memiliki prospek bagus. Meski demikian, saat ini LABA masih berfokus pada pertumbuhan organik
“Kami masih menganalisis dan mengevaluasi keadaan pasar. Saat ini masih fokus ke pertumbuhan organik seperti ekspansi mesin,” jelas Mugi.
Mungutip prospektus, per Desember 2020 LABA membukukan pendapatan bersih yang tidak diaudit sebesar Rp 13,84 miliar, naik 4,84%. Namun, LABA menanggung kerugian bersih yang tidak diaudit sebesar Rp 2,87 miliar, naik tipis dari kerugian di tahun 2019 sebesar Rp 2,74 miliar.
Selanjutnya: Resmi melantai di bursa, saham Ladangbaja Murni (LABA) melonjak 34%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News