Reporter: Francisca Bertha Vistika | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - Laba PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) pada 2017 ini diprediksi melorot. Tapi, saham emiten pakan ini masih layak dibeli.
Pada semester I-2017, pendapatan JPFA memang naik. Namun, labanya justru turun lataran adanya kenaikan pada harga pokok penjualan.
Harga jagung lokal yang menjadi bahan baku pakan ternak melonjak 24% dari Rp 3.271 per kilo pada kuartal dua 2016 menjadi Rp 4.061 per kilo pada kuartal dua tahun ini. Padahal harga patokan nasional untuk jagung justru turun 0,15% menjadi Rp 2.024 per kilo pada kuartal dua tahun ini.
Sekedar informasi, pakan unggas menyumbang 70% laba JPFA. Sehingga, pengaruh kenaikan harga bahan baku ini cukup berpengaruh untuk kinerjanya.
Namun, Joni Wintarja, Analis NH Korindo Sekuritas optimistis bahwa pergerakan harga jagung lokal ini tidak akan menjadi tantangan yang signifikan untuk masa depan. "Kami memperkirakan laba bersih JPFA akan turun pada 2017 dan kembali meningkat di 2018," kata Joni dalam riset, Jumat (11/8).
Joni memproyeksikan, JPFA akan mencatatkan pendapatan Rp 30,02 triliun atau tumbuh 10,9% dibandingkan tahun lalu yang tercatat Rp 27,06 triliun. Sedangkan untuk net profit hanya Rp 1,3 triliun atau turun sekitar 38,1% dibandingkan dengan tahun lalu yang tercatat Rp 2,07 triliun.
Dengan potensi yang masih bisa bertumbuh di tahun depan, Joni merekomendasikan beli saham JPFA ini dengan target harga Rp 1.710 per saham. Jumat (11/8), harga saham JPFA turun 1,32% ke level Rp 1.125 per saham. Artinya, masih ada potensi kenaikan 52%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News