kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Laba Triputra Agro Persada (TAPG) Melesat 29% Menjadi Rp 1,19 Triliun pada 2021


Jumat, 25 Maret 2022 / 08:05 WIB
Laba Triputra Agro Persada (TAPG) Melesat 29% Menjadi Rp 1,19 Triliun pada 2021


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) mempublikasikan hasil Laporan Keuangan untuk periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2021. Perseroan membukukan kenaikan laba bersih 29% menjadi Rp 1,19 triliun, sementara EBITDA meningkat 17% menjadi Rp 2,2 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 

Peningkatan ini disebabkan hasil produksi yang stabil karena mayoritas umur tanaman berada pada usia produktif, beban produksi yang terkontrol, dan peningkatan harga jual komoditas.

Presiden Direktur TAPG, Tjandra Karya Hermanto mengatakan walaupun ada beberapa tantangan yang dihadapi Perseroan, seperti pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, efek water deficit 2019 yang berakibat pada produksi di 2021 khususnya di kuartal keempat, TAPG tetap mempertahankan kinerja yang lebih baik untuk di tahun 2021, dimana produksi Perseroan berjalan dengan stabil, ditambah dengan harga Crude Palm Oil (CPO) dan Palm Kernel (PK) yang tinggi.

"Kemudian disertai beban produksi yang terkontrol sehingga hasil yang diperoleh meningkat tinggi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diperoleh Kontan.co.id, Jumat (25/3). 

Baca Juga: Kapasitas Produksi Terkerek, Triputra Agro Persada (TAPG) Tuntaskan Pabrik Sawit Baru

Kemudian pada Desember 2021, Perseroan telah menambah satu Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang berlokasi di Kalimantan Tengah. PKS ini memiliki kapasitas produksi sebanyak 45 ton/jam, sehingga total PKS, baik perusahaan anak dan perusahaan asosiasi sebanyak 17 unit dengan total kapasitas produksi mencapai 950 ton/jam. 

Hingga 31 Desember 2021, total aset TAPG naik 1% menjadi Rp12,4 triliun, hal ini disebabkan oleh kenaikan interest in joint venture dan aktiva tetap. 

Total kewajiban turun 18% menjadi Rp 4,6 triliun khususnya penurunan pinjaman dari bank yang berdampak pada penurunan beban keuangan dan sejalan dengan program Perseroan untuk memperkuat struktur keuangan. Kemudian, Ekuitas TAPG per 31 Desember 2021 adalah Rp7,8 triliun, peningkatan berasal dari laba setelah pajak yang diperoleh Perseroan.

“Perseroan optimis akan dapat terus berkembang di tahun 2022. Ini dikarenakan umur tanaman yang mayoritas masih berada pada umur produktif dengan rata-rata mencapai 11,3 tahun per 31 Desember 2021 akan memberikan pertumbuhan produksi yang signifikan.

Baca Juga: Triputra Agro (TAPG) Siapkan Capex Rp 572 Miliar, Bakal Dipakai untuk Apa Saja?

Selain itu, iklim yang kondusif selama tahun 2020 hingga 2021, praktik Best Agronomic Practices dan pemupukan yang optimal menjadi faktor utama pendorong pertumbuhan produksi Perseroan di tahun 2022.” Ucap Presiden Direktur TAPG, Tjandra Karya Hermanto.

Pada tahun 2021 harga komoditas mengalami peningkatan yang signifikan yang berpengaruh langsung pada performa Perseroan. Harga jual CPO meningkat hingga 12% sedangkan harga jual PK mengalami peningkatan harga yang lebih tinggi mencapai 64% akibat tingginya permintaan pada pasar global. 

Volume penjualan CPO dan PK juga mengalami peningkatan sebesar 1,9% dan 1,6% sehingga penjualan CPO dan PK mencapai Rp5,4 triliun dan Rp821 miliar, atau meningkat 14% dan 66,2% dibandingkan tahun lalu.

Baca Juga: Prospek Triputra Agro (TAPG) Kian Subur Berkat Kenaikan Harga CPO

Pada sektor perkebunan karet, selain adanya peningkatan harga, di tahun 2021 pabrik Ribbed Smoked Sheet (RSS) sudah berjalan optimal sehingga volume penjualan dapat meningkat 110,7% dengan nilai jual yang juga meningkat 15%. 

Faktor pendorong peningkatan net profit Perseroan tidak hanya berdasarkan peningkatan revenue, Perseroan dapat mengontrol production cost melalui penggunaan teknologi yang sangat membantu dan program continuous improvement diberbagai area.

TAPG juga berhasil menekan beban keuangan hingga 48% melalui penurunan beban bunga dan selisih valuta asing menurun (hingga 65%) pada tahun 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×