kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.910.000   -13.000   -0,68%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Laba tertekan, ini strategi Multi Bintang Indonesia (MLBI) kerek pendapatan di 2020


Kamis, 05 Maret 2020 / 22:32 WIB
Laba tertekan, ini strategi Multi Bintang Indonesia (MLBI) kerek pendapatan di 2020
ILUSTRASI. Logo produsen bir bintang PT Multi Bintang Tbk mlbi


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) mencatatkan kenaikan penjualan sepanjang tahun 2019. Perusahaan yang memiliki kode saham MLBI itu berhasil mengantongi penjualan bersih sebesar Rp 3,71 triliun pada akhir 2019 lalu.

Jumlah tersebut tumbuh tipis 3,92% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang besar Rp 3,57 triliun.  "Peningkatan pendapatan didorong oleh fokus kami pada revenue management, positive brand mix, dan inovasi seperti pada kategori minuman non-alkohol," jelas Richard Kurniadi, Corporate Secretary & Head of Legal PT Multi Bintang Indonesia Tbk, Rabu (4/3). 

Baca Juga: Bisnis minuman beralkohol kurang segar, laba Multi Bintang (MLBI) di 2019 turun 1,5%

Meskipun pendapatannya bertumbuh, pos laba Multi Bintang justru tergerus. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, laba berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 1,55% dari Rp 1,224 triliun menjadi Rp 1,205 triliun di akhir tahun lalu. 

"Tahun lalu pengeluaran perusahaan lebih tinggi, yang disebabkan oleh biaya terkait perekrutan karyawan untuk beberapa lowongan, biaya depresiasi yang lebih tinggi, serta beberapa biaya baru yang tidak berulang," kata Richard lagi.

Baca Juga: Nara Hotel International bakal lepas saham perdana sebanyak 2 miliar saham




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×